CHAPTER 4

1.1K 242 66
                                    

DISCLAIMER

Hypnosismic © KING RECORD
STORY © Hatarakimono


Happy reading
••••••••
••••••
••••
•••
••

Rupanya membangun kembali keluarga yang telah terpecah-belah bukanlah hal mudah.

Kadang kala bukan momen harmonis penuh haru seperti yang orang-orang bayangkan yang terjadi, namun sebuah penolakan yang dapat menyakitkan terlontarkan.

Seperti saat ini, nada bicara para laki-laki kian meninggi diliputi emosi, kadang pula merendah namun tajam memberi ancaman.

[Name] lebih memilih untuk tetap berdiri dibalik tembok pembatas ruangan sebelum akhirnya Rei menyadari keberadaan [Name] dan memanggilnya.

[Name] menutup kedua mata, kedua tangan mengepal di samping tubuh, berharap dengan begitu ia mendapat keberanian untuk terus melanjutkan tekad untuk mengembalikan keluarganya itu walau ia harus dibenci.

Suara langkah kaki yang terendam ubin parket terdengar, seorang gadis belia memasuki ruang dengan langkah pasti.

Seluruh pandangan mengalih padanya, dan [Name] dapat melihat dengan jelas wajah saudara-saudara nya itu nampak tak bersahabat, kecuali ayahnya yang setia memasang senyum kecil penuh arti.

" Aku akan memperkenalkannya." Ujar Rei dengan bangga.

[Name] membuka masker yang sejak pagi masih ia kenakan guna menghadang penyebaran flue ringan yang diderita.

" Hajimemashite. Amayado [Name] desu." Ucapnya.

Remaja laki-laki bergakuran Sekolah Menengah Pertama yang seharusnya berstatus sebagai adik mereka itu terbelalak sambil mengarahkan jari telunjuknya pada [Name]. [Name] menyipitkan mata memandang wajah anak itu, sepertinya wajah itu tidak asing. " K..kau.."

Laki-laki berambut agak gondrong yang [Name] yakini sebagai anak kedua memegang bahu adiknya agar wajah mereka bertemu. "Kau kenal dia Saburo?"

[Name] memperhatikan Jiro dalam diam. ' Ah mungkin dia yang ayah bilang seumuran dengan ku, siapa ya namanya.'

" Dia stalker mu." Seru Saburo.

" Stalker?" Cicit Jiro dan [Name] bersamaan.

" Dia sangat mirip dengan mu, dan menurut ku itu aneh."

" Ka..kalau dilihat-lihat benar juga. Kau oplas?" Seru Jiro.

[Name] tersenyum miris.

Kakak tertua menengahi.
" Jiro itu tidak sopan. Dan kau mengenalnya Saburo?"

Saburo menggeleng, " Tidak Ichi-nii, aku bertemu dengannya di halte."

" Maka jangan asal bicara dan dengarkan penjelasannya." Ujar Ichiro, membuat Saburo menutup rapat mulutnya.

Ungkapan Saburo membuat memori [Name] berputar ke kejadian kemarin. Ia ingat sekarang. Pantas saja ia seperti pernah melihat wajah itu sebelumnya.

Rei ikut menaikkan alis mengingat kejadian penjemputan anak perempuan nya yang tiba-tiba hilang dan ternyata terjebak hujan di halte bus." Oh rupanya kau sudah menemui nya lebih dulu Saburo."

" Sebenarnya siapa dia?" Tanya Ichiro.

Rei menepuk bangku di sampingnya, meminta [Name] berada di sana.
Rei membungkus [Name] dalam rangkulan. " Perhatikan dengan baik kalian pasti tau dia siapa."

Atarashi Hito✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang