Prolog

2.3K 284 5
                                    

DISCLAIMER

Hypnosismic © KING RECORD
STORY © Hatarakimono


Happy reading
••••••••
••••••
••••
•••
••

Rei menggeser pagar besi yang telah berkarat, mencium aroma khas yang bercampur dengan aroma rerumputan hijau yang tampak telah rapi terpotong. Pandangannya bergulir, pintu kayu menjulang tinggi, namun tak ada tanda-tanda seseorang akan membukanya.

Menginjak putung rokok yang semula berada di antara selipan bibirnya sebelum memasuki perkarangan rumah tersebut. Menyisakan bara yang semakin lama, semakin padam.  Ia menghela nafas, memperbaiki ekspresi.

Mengeluarkan kunci cadangan yang tersimpan rapi dikantung celana. Rei memasukkannya, memutar dengan sekali putaran hingga terdengar suara slot besi bergeser. Rei meraih gagang pintu, membukanya secara perlahan. Keadaan di dalam tanpa cahaya.
Jemari kekar meraba dinding mencari saklar lampu.

Suasana hanya berubah sedikit. Pencahayaan membuat semua lebih jelas, namun ia masih dapat mendengar nyaringnya suara jangkrik. Benar-benar sunyi.

Sedikit mempercepat langkah kaki menuju ruangan-ruangan untuk mengecek kehadiran seseorang di sana. Namun tampaknya ia tak ada di sana.

Langkahnya berhenti di depan pintu kayu bercat putih. Ia rasa tak perlu mengetuknya, derit engsel mengisi kesunyian.

Rei dapat bernafas lega ketika melihat orang yang ia cari ternyata sedang tidur memunggunginya. Langkah kaki membawanya hingga berada di tepi ranjang.

Berat tubuhnya membuat kasur memantul saat ia duduki. Tangannya bergerak membelai surai hitam yang telah memanjang dengan penuh kasih sayang.

"otou-san?" Seru orang itu masih dalam keadaan terpejam berkat belaian lembut yang siap  menghantarnya kembali ke alam mimpi.

" hmm"

Kedua kelompok mata itu kini terbuka, menampilkan bola mata dwi warna antara abu-abu dan hijau yang indah.

" Okaeri.."

Senyum teduh terbentuk dari bibir tipis yang dihiasi satu buah tahi lalat diujung bibir dan satu lagi dibawah kelopak matanya. Mirip seseorang.

" Tadaima..." balas Rei.

" Bagaimana keadaanmu hari ini?"

" Aku baik-baik saja tou-san, tak perlu cemas."

" Sudah mengunjungi dokter minggu ini?" Tanya Rei sambil mengecek obat di atas nakas

" sudah."

Kasur kembali bergoyang ketika beban diatasnya terangkat. Langkahnya menjauh mencari saklar yang terletak disebelah pintu masuk. Berkat tindakannya, remaja perempuan itu mengerjap menyesuaikan pengelihatannya.

" Kau ingin pergi dari tempat ini? Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu."

Remaja itu tersenyum lebar. " apa itu? sesuatu yang tidak aku ketahui?"

Rei tertawa mendengar pertanyaan itu darinya." Tidak juga. Yang kau ketahui tapi mereka tidak ketahui."

" Tentang anakmu yang lain?"

" Saudaramu. Ini waktunya mengunjungi mereka."

" Aku tidak yakin, tapi aku sangat ingin bertemu mereka otou-san."








To be continued

Atarashi Hito✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang