CHAPTER 18

1.1K 250 79
                                    

DISCLAIMER

Hypnosismic © KING RECORD
STORY © Hatarakimono


Happy reading
••••••••
••••••
••••
•••
••

Saburo mengambil sebuah buku kecil yang terjatuh dari tas [Name].

Melihat sekitar terlebih dahulu baru Saburo membukanya. Sebuah list daftar kegiatan tertulis di sana.

Saburo membuka lembar lainnya namun kosong selain tulisan itu.

Saburo kembali melihat daftar kegiatan yang [Name] tulis, ada beberapa yang sudah diberi tanda ceklis, dan masih banyak pula yang kosong.

" Dia berusaha keras."

Saburo mengantongi buku tersebut dan menyusul kedua kakak laki-laki nya.

Mereka berempat kembali bertemu di ruang tengah menunggu makan malam yang belum mereka putuskan.

Saburo menarik bangku di sebelah kakak perempuannya karena Jiro sudah mencuri start lebih dulu untuk bisa duduk di samping Ichiro.

Ia mengeluarkan buku tersebut dan menyodorkannya pada [Name]." Ini punya mu Amayado-san?"

Melihat benda yang berada ditangan Saburo, [Name] buru-buru mengambilnya.

" Iya punyaku, mengapa bisa berada di Saburo-san?"

" Terjatuh." Jawab anak 14 tahun itu.

Ada jeda sebelum Saburo melanjutkan pertanyaannya.
"Untuk apa list itu Amayado-san?"

" List apa?" Tanya Jiro.

" Saburo-san melihatnya?" Tanya [Name] dan anggukan Saburo menjawabnya.

Wajah [Name] merona.
" Ahahaha itu cuma iseng-iseng saja."

Merasa diacuhkan Jiro mengulang pertanyaannya. " List apa?"

" Coba lihat [Name]." Pinta Ichiro, namun nampaknya [Name] tak berniat untuk memperlihatkan buku itu. Menyembunyikan di belakang tubuhnya.

" Bukan apa-apa kok."

Jiro berdiri membuat fokus ketiga saudaranya tertuju padanya.

Ia berjalan ke belakang tempat duduk [Name] dan Saburo, Jiro memegang sandaran bangku [Name], saat [Name] mendongak Jiro mengambil buku yang berada di tangan [Name] yang sedang lengah itu.

" Dapat." Ucapnya berlari menjauh.

[Name] ikut keluar dari bangkunya, berusaha merebut kembali buku saku itu, namun Jiro mengangkatnya tinggi-tinggi. Perbedaaan tinggi keduanya yang berkisar 10 cm saat itu mempersulit [Nama] meraihnya.

" Waaaa kembalikan Jiro-san!"

" Coba kita lihat dulu."

" Ini pembulian." Ujar [Name] tiba-tiba, seketika ruangan menjadi hening. Wajah ketiga Yamada itu berkerut membenarkan ucapan [Name].

" Jiro.." tegur Ichiro walau sebenarnya dirinya juga penasaran.

Namun Jiro tidak mau menyerah terhadap rasa penasarannya, dan jiwa jahilnya meronta-ronta.

Atarashi Hito✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang