CHAPTER 25

1.1K 220 66
                                    

DISCLAIMER

Hypnosismic © KING RECORD
STORY © Hatarakimono


Happy reading
••••••••
••••••
••••
•••
••


Jiro turun lebih awal dari biasanya dengan sudah mengenakan pakaian lengkap.

" Selamat pagi nii-chan." Sapa Jiro pada kakak laki-laki yang sudah stand by di dapur.

" Selamat pagi Jiro."

Alis Ichiro terangkat tinggi, " Tumben melihatmu sudah rapih jam segini."

Jiro terkekeh menggaruk pipinya dengan telunjuk. " Kebetulan aku bangun pagi nii-chan."

Ichiro kembali fokus pada teflon berisi telur kemudian menggulung telur tersebut menggunakan sumpit dengan telaten.

" Ada yang perlu aku bantu?" Tanya Jiro.

" Oh benar, tolong susun bekal kalian." Seru Ichiro.

" Baikkk."

Ichiro melirik adik laki-laki nya itu, syukurlah Jiro sudah mulai kembali bersemangat, sepertinya ia mendapat sesuatu yang baik setelah merenung selama 4 hari di jalanan.

Jiro mengambil 3 kotak bento, menaruh nasi bersama berbagai lauk-pauk.

" Nii-san aku berangkat." Ujar suara dari ambang pintu membuat mereka berdua menengok.

" Tapi [Name] ini masih terlalu pagi." Ujar Ichiro, Jiro setuju dengan kakaknya, mau apa [Name] pagi-pagi sekali datang ke sekolah sedangkan dia tidak mengikuti kegiatan ekskul apapun.

" Anu nii-san aku ingin mampir ke suatu tempat dulu. Permisi."

" [Name]."

Jiro mengalihkan pandang pada kotak bento, melanjutkan kegiatan sebelumnya.

Ichiro menghela nafas, mengurus adik perempuan ternyata tidak kalah luar biasa dari adik laki-laki.

" Sebenarnya aku bingung harus meminta maaf bagaimana, ucapan ku saat itu tidak bisa di maafkan." Ujar Jiro.

Ichiro menaruh alat masak pada cucian piring, membuka celemek dan menyangkutkannya pada tempat seharusnya. Ia menarik bangku menghadap kitchen set tempat Jiro berdiri, wajah adiknya itu tampak kembali tak baik, berbeda dengan beberapa saat yang lalu.

" Gunakan bento itu untuk berbicara padanya."

" Bento? Tapi.. nii-chan."

" Aku sudah mengulangi kesalahan yang sama berkali-kali dan membuat nii-chan dan dia kecewa. Tapi sungguh. Aku tidak bermaksud begitu."

Pancaran mata Jiro menunjukkan kesungguhan, dia hanya ingin [Name] lebih terbuka pada mereka, bukan orang lain. Saat memikirkan bahwa mereka yang seharusnya menjadi keluarga justru tak tau apa-apa, melihat [Name] yang notabenenya saudaranya lebih dekat pada orang lain rasanya Jiro sangat cemburu, apalagi orang-orang itu menyebut diri mereka sebagai kakak dari saudara mereka, dan Jiro yakin bukan hanya dirinya yang kesal, saat melihat kakak tertuanya menahan emosi, yang paling kentara adalah iri.

Jiro pikir hubungan mereka sudah lebih baik, dan sekarang karena kesalahannya semua menjadi kembali memburuk.

Ichiro memang kecewa namun tidak bisa berpaling, Ichiro mengerti apa yang Jiro rasakan, namun cara Jiro salah dan Jiro harus bertanggung jawab pada kesalahannya.

Ichiro memukul punggung Jiro cukup keras.

" Akhh sakit nii-chan." Pekik Jiro memegang punggungnya.

Atarashi Hito✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang