CHAPTER 19

1.1K 249 55
                                    

DISCLAIMER

Hypnosismic © KING RECORD
STORY © Hatarakimono


Happy reading
••••••••
••••••
••••
•••
••

Hari ini Jadwal Jiro selesai lebih dulu dari pada Ichiro dan Saburo yang mendapat tawaran tambahan.

Bukan berarti Jiro tidak mendapatkan tawaran itu, hanya saja ia sakit perut sehingga ingin cepat-cepat kembali ke penginapan.

Lagi pula, [Name] sedang tidak enak badan. Dan sendirian.

Dan kebetulan ada alasan yang membuat Jiro harus pulang duluan. Sempurna.

Jiro menggeleng, bukan berarti dia  sengaja, dia benar-benar mengalami gangguan pencernaan sejak tadi malam.

Begitu sampai, penginapan terasa sepi, mungkin [Name] masih berisitirahat pikirnya. Jiropun langsung menuju kamar mandi karena perutnya kian melilit.

Jiro menggeser pintu agak terburu, namun begitu pintu terbuka yang Jiro temui adalah seorang adik perempuannya hanya mengenakan pakaian dalam dan handuk yang melilit pinggang.

Sekilas pandangan Jiro tertuju pada Cutter ditangan [Name], benda tajam tersebut sejajar dengan leher gadis itu.

Jiro menutup kembali pintu dengan kasar, dan berbalik dengan wajah memerah, Jiro sangat tidak terbiasa melihat wanita dengan pakaian dalam.

" Kunci pintunya jika sedang berada di kamar mandi!" Tegurnya.

" Ah iya maaf," Sahut suara di dalam sana.

Tunggu, apa yang akan dilakukan gadis itu dengan cutter.

Di punya gangguan mental

Kata-kata Saburo tiba-tiba terngiang dibenak Jiro.

' Tidak mungkinkan?'

Pintu kembali dibuka dengan kasar, dan Jiro masih melihat [Name] memegang cutter di tangan kanannya. 

Rasa takut memuncak membuat emosi Jiro tak karuan. Dengan langkah cepat Jiro menghampiri [Name], dan mencengkram pergelangan tangan gadis itu, membuat cutter refleks terlepas dari tangan [Name].

Trak

Jiro menendang benda itu hingga menjauh dari jangkauan mereka.

" Sa.. sakit Jiro-san."

" SUDAH KU BILANG UNTUK TETAP HIDUP." Teriak Jiro.

Kedua mata [Name] membulat, terutama saat berpandangan dengan wajah marah salah satu kakak laki-laki nya itu.

Kenapa kita harus mengurus anak sialan ini, merepotkan.

Kenapa orang-orang itu menyerahkan beban pada kita.

Menjaulah, sudah ku bilang aku terpaksa mengadopsi anak cacat seperti mu.

PERGI!

RASAKAN

AMPUNNN IBUUU SAKIT

Pandangan [Name] langsung kosong, kepalanya sakit, kupingnya lagi-lagi berdengung dengan suara-suara orang yang tidak ia kenal namun terus melontarkan kata-kata menyakitkan.

Sesuatu pasti terjadi pada dirinya sebelum 7 tahun terakhir, dan semakin lama [Name] yakin itu kenangan buruk.

Tolong, [Name] tak ingin mengingatkannya.

Atarashi Hito✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang