CHAPTER 48

506 91 26
                                    

DISCLAIMER

Hypnosismic © KING RECORD

STORY © Hatarakimono


Happy reading
••••••••
••••••
••••
•••
••

Rei kira mempunyai banyak anak itu sebuah hal yang keren walau menyusahkan. Namun untuk seorang anak sebatang kara seperti dirinya, Rei rasa semakin banyak keturunan akan semakin baik, dan syukurlah istrinya tak menolak.

Sebuah ide muncul dikepalanya begitu sang istri mengandung anak pertama mereka, berawal dari wanita yang dia cintai itu membahas arti nama sang suami. 'Rei' yang bisa bermakna enol atau zero. Maka terlintas begitu saja, mereka telah menyiapkan nama belakang anak-anak mereka dengan bilangan Jepang. Dan yang paling pertama di dapatkan oleh bayi laki-laki mungil dengan tahi lalat samar di bawa mata kirinya yang mereka namai Ichiro (一郎) yang menyandang marga Yamada (山田), yang berarti anak pertama Yamada.

 Menjadi ayah untuk pertama kalinya rasanya mendebarkan, membingungkan, menyenangkan, haru dan segala hal bercampur aduk hingga meluluhkan hati. Mungkin dia sering melihat bayi-bayi orang di berbagai tempat, namun ini sangat berbeda, ada perasaan bangga, bangga bahwa kegiatan menyenangkan dan sesuatu sederhana yang keluar dari bagian dirinya berbuah menjadi manusia. Darah dagingnya, seperti dirinya membelah dan diperbarui, sesuatu yang tidak asing dan begitu dekat, anaknya, miliknya, dan haknya yang harus dipertanggung jawabkan.

Belum genap dua tahun umur Ichiro, istrinya kembali mengandung. Tidak heran karena dia tak mengizinkan sang istri untuk mengikuti program penunda kehamilan, sedangkan mereka melaksanakan kegiatan seperti biasa tanpa hambatan. Mengetahui itu tentu saja Rei senang dan juga kasihan dengan istrinya yang masih kerepotan mengurus Ichiro, sedangkan dirinya juga sibuk bekerja. Tapi itu bukan masalah besar, karena Ichiro bayi mendapat banyak waktu bersama dengan dirinya. 

Kandungan kedua ternyata berisi dua janin, kembar, dan semakin lama semakin terlihat bahwa mereka akan mendapatkan putra kedua dan seorang putri sekaligus. Lagi-lagi Rei bangga dan mengagumi bagaimana manusia bereproduksi. Manusia benar-benar makhluk paling sempurna yang mengisi dunia hitam putih ini. 

Ahh mungkin karena itulah manusia diciptakan. Untuk mencari tahu warna dan memberi warna lain yang dihasilkan dari warna monocrome. 

Anak kedua lahir, iya anak kedua walau mereka ada dua, kembar fraternal, ini terjadi saat dua sel telur yang matang dibuahi oleh sperma yang berbeda. Bukan identik dimana terjadi akibat pembelahan satu sel telur dan dibuahi sel sperma yang berbeda. Namun Rei menghitungnya menjadi satu. Dua orang bayi, seorang bayi laki-laki dan perempuan itu memiliki cukup mirip karena memang masihlah bayi, dan yang membuat mirip adalah dua tahi lalat samar dibawah mata kiri dan di bawah bibir.

 Bayi laki-laki yang lahir lebih dulu diberi nama Jiro Yamada (ニ郎)(山田), anak kedua Yamada. Sedangkan yang perempuan diberi nama Jina Yamada (ニ名)(山田), yang berarti nama kedua Yamada setelah kakaknya. 

5 tahun umur Ichiro dan 3 tahun umur Jiro dan Jina mereka sudah tumbuh cukup baik, rumah sangat berisik oleh ketiga anak itu yang tidak mau tenang barang sedetikpun. Mereka akan tenang jika sedang tidur. Tawa dan tangis. Jiro dan Jina memang jarang bertengkar, namun ada saja yang direbutkan, namun Ichiro yang sedikit mengerti arti seorang kakak sering menengahi dengna cara yaaa, kanak-kanak. Lagi-lagi Rei bangga pada anak pertamanya yang dapat bersikap sedikit dewasa, dan semakin kesini Rei melihat Ichiro mirip padanya. Terutama kekerasan kepalanya jika sudah memutuskan sesuatu, itu sangat merepotkan dan sering membuat kantungnya menipis perlahan. Terutama si kembar. 

Atarashi Hito✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang