CHAPTER 28

989 195 52
                                    

DISCLAIMER

Hypnosismic © KING RECORD
STORY © Hatarakimono


Happy reading
••••••••
••••••
••••
•••
••

Begitu sampai di mobil Jakurai menanggal jas kerjanya, menyisakan kemeja biru muda lengan panjang yang dia gulung sampai ke siku. Dokter 40 tahun itu menyandarkan punggung pada jok mobil mengistirahatkan tubuh barang sejenak. Jemari bergerak memijat pelipis yang terasa kaku berkat lembur yang ia alami akhir-akhir ini, bukan hanya pada tugas klinik, namun dokumen hasil laboratorium yang menyatakan grafik kesehatan anak-anak waktu ke waktu semakin menurun hingga satu persatu mati, dan mereka masih belum bisa menemukan solusi selain menghambat penghancuran sel-sel anak-anak tersebut, dan itu tidak dapat bertahan lama lagi.

Jakurai melompati kenangan beberapa tahun ke belakang saat ia menghapus memori anak-anak itu dan menggantinya dengan ingatan palsu demi mengembalikan senyum sekaligus menjaga rahasia proyek ini, karena mereka tak yakin pemerintah akan memberikan tempat yang lebih layak selain penelitian ulang dan itu memperburuk mental dari anak-anak tersebut.

Walau rasa bersalah menghantui Jakurai hingga sekarang.

Ketukan di kaca mobil membuat kedua kelopak mata Jakurai kembali terbuka, menampilkan visual pria yang dia kenali.

" Sedang apa dia di sini."

Jakurai menurunkan kaca mobil dan langsung disambut oleh senyum nakal orang di depannya.

" Yo Jinguji, kau tampak sangat kelelahan."

" Rei-san, hisashiburi."

Satu hembusan asap terakhir sebelum Rei menginjak batang rokok yang masih tersisa setengah, dan membuka pintu mobil Jakurai. "Biar aku yang pegang kemudi."

Jakurai keluar dari mobil tanpa berkata-kata, membiarkan Rei mengambil alih kursinya, memutari mobil untuk membuka pintu lain yang masih sejajar dengan pintu sebelumnya dan duduk di bangku penumpang.

" Alkohol?" Tanya Rei sembari memutar kunci menghidupkan mesin mobil, Jakurai meliriknya sekilas sebelum menjawab. " Ku rasa aku juga sedang ingin, setelah makan sushi."

Rei tertawa, " Pilihan yang buruk." Ujarnya menancap gas melajukan mobil dengan kecepatan tinggi menuju apartemen sang dokter.

°°°°°

Jakurai menuangkan sake pada gelas Rei yang bisa dibilang sebagai senior sekaligus teman baiknya selama ini.

" Wuahh rasanya hidup lagi setelah hanya meminum bir kaleng." Ujar Rei.

" Kurangi hidup tidak sehatmu itu Rei-san."
Ujar Jakurai mengingat kebiasaan merokok dan minum-minum Rei.

Rei menyipitkan matanya menatap Jakurai, kemudian tertawa keras menaikkan bahu.
" Selama bersama [Name] aku sangat jarang melakukannya. Dia mengempaniku dengan sayur-sayuran dan menyuruhku diet, yaaa walau aku tidak membencinya."

" [Name]-chan sangat pengertian."

" Yaaa walau dia terlihat diam-diam seperti itu aslinya dia sering mengomeliku dengan cara halus, dan itu menakutkan."

" Beruntung kau punya anak perempuan."

Rei tertawa lagi, saat Jakurai mengambil gelas untuk dirinya, Rei menarik semua botol dari hadapan Jakurai dan kembali menuangnya ke gelasnya sendiri.

" Jangan minum dulu Jinguji! toleransi mu terhadap alkohol itu sangat jelek, kau akan berubah menjadi alkoholis, dan bertingkah gila seperti pasienmu. Masih ada yang perlu aku bicarakan."

Atarashi Hito✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang