CHAPTER 44

632 119 34
                                    

DISCLAIMER

Hypnosismic © KING RECORD
STORY © Hatarakimono


Happy reading
••••••••
••••••
••••
•••
••

Shinjuku
18 : 49 AM

Hitoya menutup bagasi setelah memasukkan barang-barangnya, berjalan kesamping mobil untuk membuka pintu mobil hitam milik teman yang kini berprofesi sebagai psikolog -- Jakurai, yang telah menunggunya dibangku kemudi.

" Tumben kau terlambat apa pasienmu meminta waktu tambahan?" Pintu mobil tertutup, Hitoya menarik sabuk pengaman. Setelah dirasa sudah waktunya untuk berangkat Jakurai menekan tombol pengunci kunci mobil.

" Kurang lebih."

Kaki dan tangan mulai kembali bergerak memegang kemudi, Jakurai memacu kuda besi mewah manusia melaju meninggalkan lobby hotel ke tujuan selanjutnya.

Hitoya melirik kaca spion mobil Jakurai, melihat kebelakang. Sunyi menyelimuti, masing-masing fokus pada objek pandangan yang bergerak hilir berganti di depan mereka.

Hitoya mengambil ponselnya mengecheck E-mail berserta dokumen-dokumen yang sudah menunggunya di meja kerja Nagoya. Sangat biasa bagi orang sibuk, walau dalam hari liburpun tetap tak tenang.

" Bisakah aku langsung pulang dan tidak mampir ke panti?" Tanya Hitoya pada teman sebaya yang telah dia kenal sejak bangku sekolah itu. Dia sedang malas untuk pergi ke tempat menyedihkan yang diisi dengan senyum polos anak-anak itu.

Jakurai melirik sekilas sebelum kembali fokus pada jalanan.
" Kau tidak akan kembali dalam waktu dekat bukan? mampirlah sebentar, untuk terakhir kali temuilah anak-anak panti. Lagipula ada ruangan yang perlu kita check."

Hitoya menghela nafas, walau akhirnya menyetujui perkataan Jakurai. " Percuma. Tidak ada yang mengenalku juga."

Mendengar perkataan itu membuat Jakurai terkekeh, pasalnya yang dikatakan Hitoya benar. Yang berperan sebagai bapak donatur atau bapak panti adalah Jakurai. Sedangkan Rei dan Hitoya lebih suka mengelola dari belakang dan tidak ingin ikut campur pada lingkungan orang, mereka terlalu sibuk mengurus hidup masing-masing daripada harus berbaur.

" Alat-alat laboratorium sepertinya mengenalmu, walau kau sekarang berpindah profesi."

" Cih."

Laju mobil yang cepat secara konstan itu membuat suara mendayu, dan itu membuat Hitoya mengantuk. Mengalihkan atensi pada radio modil, diapun memilih lagu yang sesuai dengan selera, suara radio memenuhi mobil memecah dengung angin dari luar.

" Ngomong-ngomong, apa kau sudah diberitahukan lagi oleh pria itu? Soal keputusan akhir?" Tanya si pengacara.

Sebelah Jakurai menyentuh pipi kanan yang terasa dingin tertempa AC mobil.
" Hahh, menilai dari perkataan kemarin, ku rasa untuk ini. Kita akan benar-benar selesai tanpa menghasilkan apapun. Bukannya kau setuju dengan itu?"

" Anak-anak itu sudah tidak dapat diandalkan. Kita tidak bisa mencari objek lain dan meneruskan rantai kejahatan. Pada dasarnya pemerintah juga tidak mendukung penuh proyek penyembuhan ini, kita hanya punya izin bukan biaya. Kita sama saja sedang menguji seberapa lama anak-anak itu dapat hidup dengan penelitian obat-obatan ini, pemerintah hanya ditekan oleh tanggungjawab dalam kelalaian pengawasan HAM anak, dan kurasa mereka tak benar-benar peduli. Dan malah tidak melepas lingkar neraka dengan kita sebagai bos setannya. Terutama Rei-san si anjing kesayangan pemerintah itu. Sialan.

Atarashi Hito✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang