"Hei aku seungkwan, boleh aku duduk disini? " lelaki manis bernama seungkwan ini tersenyum hangat.
Mengulurkan tangan pada orang yang duduk dihadapanya,tapi sayangnya sikap ramahnya tidak di sambut baik,lelaki yang diajaknya bicara tidak menjawab,ia diam. Bahkan uluran tangan seungkwan tidak di balasnya.
"Baiklah, aku akan duduk saja, aku anggap diammu sebagai persetujuan"seungkwan duduk di sebelah laki-laki itu, dia diam beberapa saat menikmati pemandangan matahari tenggelam di pinggir Danau ini.
Tapi hanya beberapa saat,lagipula akan aneh jika seungkwan menjadi pendiam, dia laki-laki berisik soalnya.
"Hei.. Kau menikmati pemandangan senja sebegitunya? Kau sesuka itu?aku sering melihatmu disini duduk hingga matahari tenggelam,lalu pulang setelahnya.. "benar, ini bukan kali pertamanya seungkwan melihat laki-laki dihadapanya ini.
Sudah sangat sering, tapi sejauh ini ia tidak berani untuk mengajak laki-laki ini bicara, soalnya wajahnya terlihat dingin,seungkwan jadi ragu. Walaupun ia memang dingin ternyata, lihat ia diabaikan..
"Kau ini.. Dingin luar dalam ya? Aku bicara tidak kau tanggapi,sepertinya aku menganggumu? Padahal aku juga sama sukanya denganmu menikmati senja, tapi tidak sering datang karena tidak menarik kesini tanpa teman"
"Kalau boleh tau? Kau tinggal dimana? Didekat sinikah? Atau jauh?"
"Jangan-jangan rumahmu dan rumahku berdekatan, kalau iya kita harus kesini bersama! Aku akan menemanimu, bagaimana?"
Seungkwan sudah seperti itu selama satu jam, mengoceh dan bertanya banyak hal yang tidak mendapatkan tanggapan apapun dari sosok disebelahnya.
Seungkwan sempat berfikir jangan-jangan laki-laki ini bisu, tapi ia ingat minggu lalu orang ini bicara dengan seseorang yang biasa mengantar dan menjemputnya.
"Hah.. Kau ini jahat sekali padaku, hanya karena aku orang asing jangan abaikan aku begini,kalau aku mengganggu harusnya katakan saja.."
ucap seungkwan, ia akhirnya menyerah.Sebenarnya tidak juga,ia hanya ingin memancing perhatian sosok ini saja, mungkin saja mendengar perkataannya barusan ada satu bait kalimat yang keluar.
"Seungkwan! Ayo pulang, kau jangan mengganggu orang terus disini! " seseorang memanggilnya, seungkwan menoleh itu temanya seokmin.
Seperti biasa pasti disuruh ibunya untuk menjemput dirinya agar tidak lupa waktu saat berkeliaran, lagipula memang sudah cukup gelap.
"Baiklah, aku harus pulang, maaf mengganggu.."
"Kau, tidak mengganggu" langkah seungkwan berhenti, sosok disampingnya ini akhirnya membalas perkataannya, walaupun tetap tidak menoleh kearah seungkwan.
Seungkwan tersenyum, sangat hangat, lalu berteriak bahwa ia akan kesini lagi besok menemaninya untuk menikmati senja.
____________________
Kelas 10 IPA 1, Boo Seungkwan.
Anaknya manis, bicaranya banyak, dan juga suka berinteraksi dengan banyak orang.
Senang bermain di danau ujung kota karena disana pemandangan senjanya bagus!Anak konglomerat, tuan muda Chwe Vernon.
Home schooling, tidak banyak bicara, selalu menggunakan kaca mata hitamnya.
Jarang bawa tongkat, suka duduk di bangku pinggir danau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Metanoia √
Fanfiction[Selesai] Metanoia (n.) The journey of changing one's mind, heart, self, or way of life. Kita hidup dengan melalui banyak perjalanan, setiap langkah yang di ambil akan menimbulkan kenangan dan juga perubahan untuk hari berikutnya. Seungkwan dan pe...