Soonyoung memandangi dari jauh adiknya yang sekarang sedang diatas panggung dengan alunan suaranya terdengar dalam satu Caffe ini.
Memperhatikan penampilan Pemuda mungil yang sejauh ini tidak pernah mengecewakan dimatanya, Jihoon itu berbakat.
Sayang keluarganya tidak mendukung bakat menyanyi. Tidak butuh lebih tepatnya.
Dari pertama kalinya ia secara tidak sengaja menemukan adiknya itu bernyanyi disebuah Caffe dengan menggunakan nama panggung samaran sebagai Woozi.
Pemuda sipit ini merasakan Jihoon itu mirip seperti ibunya, mencintai banyak hal namun tertahan karena ia ingin membahagiakan orang lain dulu sebelum dirinya.
Sehingga secara tidak sadar Soonyoung sudah sejauh ini berusaha melindungi Jihoon.
Setiap malam minggu,ia akan memberikan alasan untuk membawa Jihoon keluar dari rumah dengan bebas dan kemudian mengantarkan adiknya itu kesini.
Ia akan menjaga dari kejauhan sampai Jihoon selesai dengan perkerjaannya itu. Jihoon bukan orang terkenal jika tidak dengan namanya sebagai anak kedua keluarga Kwon.
Tapi setiap kalinya Soonyoung mengantarkan adiknya itu, akan selalu ada kejadian yang membuat ia darah tinggi karena lancang sekali menyentuh seorang Kwon Jihoon didepan matanya.
"Hyung, bagaimana? Penampilan Ji bagus?"mendekati Kakaknya yang sedang duduk, Soonyoung mengangguk dan memberikan elusan pada rambut Jihoon.
"Sudah selesaikan? Ayo pulang Bunda bisa marah kalau terlalu malam"Jihoon mengangguk,berpamitan sebentar dengan para pegawai Caffe dan juga anggota band yang mengiringinnya bernyanyi.
Saat ia ingin kembali melangkah kearah kakaknya, seseorang menahan pengelangan tangannya dengan tiba-tiba.
"Bisa minta fotonya Woozi?"tanya orang itu, menatap tangannya yang ditahan,Jihoon kesal karena ini namanya terhitung tidak sopan.
"Maaf, aku harus pulang"balas Jihoo, ia tersenyum kikuk pada orang itu.
"Sebentar saja, janji.."
"Maaf aku harus segera pulang.."
masih berusaha melepaskan genggaman pada tangannya yang sangat tidak nyaman untuknya.Tapi orang itu justru semakin memaksanya, membuat Jihoon kesal dan ingin memberikan umpatan jiksa saja Soonyoung tidak datang mendekatinya.
"Lepaskan adikku, jangan sampai ini manjadi masalah besar"ucap Soonyoung, matanya menatap tajam pada sosok itu
Genggaman tangan itu terlepas Jihoon ditarik Soonyoung untuk berdiri dibelakangnya.
"Ini terakhir kalinya aku melihat kau memyentuh adikku tanpa izin, jika terjadi lagi kau tidak akan bisa masuk kedalam Caffe manapun"ucap Soonyoung, membawa adiknya untuk segera ia antarkan pulang kerumah.
Dan membersihkan tangannya yang disentuh Hama barusan. Berani tangan kotor itu menyentuh adiknya, Kwon Jihoon yang suci ini!
"Ji habis ini langsung mandi"membuat Jihoon yang paham tekekeh mendengarnya.
Sorry kalau metanoia upnya lebih lama, soalnya kalau Nivana itu bunda draf dulu. Tapi metanoia ga
Hehehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Metanoia √
Fanfiction[Selesai] Metanoia (n.) The journey of changing one's mind, heart, self, or way of life. Kita hidup dengan melalui banyak perjalanan, setiap langkah yang di ambil akan menimbulkan kenangan dan juga perubahan untuk hari berikutnya. Seungkwan dan pe...