Last

2.8K 208 34
                                    

Disini waktunya, maju mundur gituh ya.
________________________

Minghao menatap sosok Jun yang saat ini sedang didepannya. Fokus dengan layar laptopnya untuk menyelesaikan skripsi miliknya.

Sekelibat bayangan soal perkataan beberapa orang tentang hubungannya membuat Minghao meringis. Sakit, ia sakit hati pada kesan seolah ia tidak seharusnya dulu menerima Jun.

"Hey? Kau kenapa?"tanya Jun, Minghao tersenyum tipis. Ia memukul kepala Jun dengan pelan.

"Aku lebih tua, sopan sekali kau memanggilku begitu!"ucap Minghao, Jun terkekeh.

"Hyung aku panggil ga jawab tadi"

"Alasan saja!"

"Serius, Hyung kenapa?"tanya Jun, Minghao kemudian memasang wajah sendu. Bibirnya mengerucut dengan lucu.

"Kenapa kau mau denganku sih? Kan aku ini sudah tua.. Harusnya kau cari yang lain.."

"..atau kalau mau.. aku setidaknya harus seumuran dulu denganmu"ucap Minghao,Jun kemudian menatap mata kekasihnya itu.

"Hey.."

"Untuk apa aku menemukan kamu yang sama denganku, jika ia tidak membuat aku menjadi lengkap dan lebih baik? "

"Ini bukan soal usia dan waktu bertemu, ini soal perasaan.. Aku yakin jika aku menemukan Hyung yang seumuran denganku pun, belum tentu aku jatuh cinta.. "Minghao mengerjap mendengarkan rentetan kata dari kekasihnya ini.

"Itu akan terasa berbeda Hyung.. "

"Apa yang beda? "

"Pikirannya,Tatapannya,tarikan nafasnya, suaranya yang mengalun, bahkan perasaannya untukku juga akan berbeda..." Jun mengucapkan sambil mengecupi, dahi, mata bahkan bibir Minghao, ia melakukannya dengan lembut dan tulus.

•••••••••

Jisoo keluar dari toko bunga miliknya, ia kemudian menatap kearah Seokmin yang sudah menunggunya didalam mobil.

Masuk dan memberikan kecupan dipipi Seokmin, Jisoo kemudian memandangi undangan yang terdapat di dashboard mobil kekasihnya itu.

"Undangan siapa?"

"Itu.. Mingyu"ucap Seokmin, Jisoo mengangguk paham. Membuka undangan itu, ia kemudian tersenyum tipis.

"Ne.. Seok.."

"Ya Hyung?"tanya Seokmin, Jisoo menimbang-nimbang sebelum ia mengatakan pada Seokmin.

"Kau belum.. Membayangkan hubungan kita lebih dari ini ya?"tanya Jisoo, lama menjadi kekasih Seokmin. Membuat ia berpikir sekiranya akankah hubungan ini berhasil menjadi lebih dari ini?

Sebab sejauh ini, Jisoo tidak menemukan tanda-tanda bahwa ia akan diajak menikah oleh Seokmin.

"Lebih...dari pacaran"

Diam, Seokmin diam. Jisoo hanya bisa menghela nafas pasrah karena enggannya Seokmin menjawab.

"Yasudah.. Ga papa"mau bagaimana lagi, Seokmin memang tidak mau. Ia tidak bisa memaksa jugakan? Sebagai yang katanya cinta pertama Seokmin.

Ia tidak berharap banyak, karena katanya cinta pertama tidak akan berhasil bukan?

•••••••••

"Ji!?"teriak Soonyoung didalam rumah besarnya itu, Jihoon yang sedang sibuk didapur menoleh dengan kesibukannya bersama para pelayan.

"Apa?"

"Oh.. Kau disini rupanya"tanpa ragu Soonyoung memberikan kecupan dipipi sang adik, atau haruskah ia katakan Jihoon sebagai tunangannya?
"Kau kuliah jam berapa hari ini?"tanya Soonyoung, Jihoon menatap Soonyoung dengan alis berkerut.

Metanoia √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang