Jun merutuki kebodohannya yang mana memilih untuk tidak membawa mobil ayahnya sendiri saja tadi meskipun tau cuaca hari ini akan hujan.
Sekarang ia terpaksa terjebak hujan, karena kedua sang Ayah tidak bisa menjemput, dan teman dekatnya pulang dengan meninggalkan dirinya, Soonyoung dengan permasalahan brother complex kalau kata Wonwoo melarangnya untuk pulang dengan pemuda Kwon itu. Lalu Wonwoo yang dengan beruntungnya diantarkan pulang oleh penggemar berat miliknya,Kim Mingyu.
Menghela nafas pasrah, ia memutuskan untuk duduk dilantai dekat pintu masuk area sekolah, menunggu dengan sabar sampai hujan cukup reda sehingga ia bisa berlari kearah Halte bus terdekat.
Sampai saat matanya menemukan sebuah mobil berhenti didepan dirinya, Jun sedikit terkejut saat jendela mobil itu terbuka.
Xu Minghao, guru favorit alias sang pujaan hatinya sedang tersenyum kearahnya.
"Ayo naik Jun! Aku antarkan pulang"ucap Minghao,Jun awalnya mau menolak karena harusnya di situasi ini dialah yang mengantarkan sang guru.
"Tapi–"
"Naik, hujannya akan lama"menurut,Jun masuk kedalam mobil dengan semangat.
Duduk disebelah Minghao. Mobil itu berjalan dengan sedikit lambat karena kemacetan yang terjadi, menatap kearah luar jendela karena pembicaraan yang tidak terbangun.
Kepalanya yang banyak hal gila itu memikirkan sesuatu, menoleh kearah Minghao. Jun terkekeh.
"Kenapa?"tanya Minghao mendengar suara kekehan itu.
"Saaem tau?"Firasat Minghao selalu tidak enak jika begini
"Apa?"
"Ssaem kayak hujan deras.. "melirik kearah jalanan apakah akan dekat dengan lampu merah, tersenyum tipis saat harapan nya sesuai.
"Kenapa begitu?"Minghao menoleh saat mobilnya berhenti karena lampu jalan berganti merah.
"Bikin aku ga bisa kemana-mana"wajahnya mendekat kearah Minghao beberapa inci, kemudian menatap mata sang guru dengan lekat.
Minghao terdiam, meneguk ludahnya dengan susah payah karena dia tidak bohong wajah muridnya itu memang tampan.
Mendengar bunyi klakson dati belakang, Jun kembali menjauhkan wajahnya, Minghao menjalankan mobil itu dengan wajah dan juga detak jantungnya yang berusaha dikontrol.
"Ssaem nanti tunggu Aku sukses, aku yang anterin Ssaem kemana-mana"Jun sambil terkekeh dan mengusak rambut Hao
Muridnya cuman bercanda, jdi guru jangan baperan–Hao pada diri sendiri
Mianhae:)) pertemanan ini sungguh berat:))
Baru naik pangkat perasaan Carat Hao:)) sakit nih prenjonnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Metanoia √
Fanfiction[Selesai] Metanoia (n.) The journey of changing one's mind, heart, self, or way of life. Kita hidup dengan melalui banyak perjalanan, setiap langkah yang di ambil akan menimbulkan kenangan dan juga perubahan untuk hari berikutnya. Seungkwan dan pe...