Tuk
Tuk
Tuk
Soonyoung mengerutkan alisnya heran saat mendengarkan kaca jendela kamarnya itu seperti dilempari sesuatu.
Meninggalkan buku pelajaran yang tadi sedang dibacanya, ia membuka jendela itu dengan sedikit ragu.
Menemukan sosok dengan tinggi yang ia hafal tengah berdiri diluar rumah yang keadaannya sudah malam.
"Hyung ayo jalan-jalan!"teriaknya sedikit kencang, membuat Sooonyoung bingung
"Mau kemana Ji, ini sudah malam"
"Aku lapar.. "
"Kau bisa minta pelayan masakan sesuatu"ucap Soonyoung, tapi sebenarnya tangannya sedang berusaha meraih dompetnya yang tidak jauh dari jendela itu.
"Aku mau makan berdua denganmu Hyung"Soonyoung mengangguk pasrah saat mendengarkan perkataan adiknya itu, lalu kemudian ia berlajan keluar kamar dan rumah dengan sembunyi-sembunyi.
Karena sebenarnya ini akan jadi masalah saat mereka keluar rumah ditengah malam.
Soonyoung berkedip saat menemukan adiknya ini menggunakan hoodie yang dulu pernah diberikannya saat hujan pada pemuda manis ini.
"Kau mau makan apa memangnya?"berjalan keluar dari halaman rumah itu dengan tangannya di gandeng Jihoon
"Tidak ada sih, mau jalan saja"ucap Jihoon membuat pemuda sipit kakaknya ini hanya bisa menghela nafas pasrah.
Jihoon akan selalu begini disaat-saat tertentu, akan manja tanpa alasan lalu besok paginya ia akan lebih sering di omeli lagi.
"Tapi sepertinya Ji mau minum cola deh"saat langkah keduanya sudah keluar dari pagar rumah bagian belakang yang selalu jadi jalan keduanya kabur.
"Ini sudah malam, yang lain saja"ucap Soonyoung yang tidak mau menuruti kemauan Jihoon
"Ji maunya itu Hyung"
"Yang lain Ji"
"Cola"
"Tidak"mereka justru jadi berdebat di pinggir jalan komplek perumahan itu seperti sepasang kekasih.
"C-O-L-A"menekan setiap katanya, Soonyoung mengalah dan mengikuti kemauan Jihoon.
Masuk kedalam Swalayan terdekat dan membelikan apa yang Jihoon mau, adiknya itu sedang menunggu ditaman terdekat di ayunan.
"Nih"memberikan sekaleng cola yang sudah dibukanya, Jihoon tersenyum.
Soonyoung mengikuti Jihoon duduk diayunan tersebut, kemudian ia memandangi pemandangan yang adalah bagian depan rumahnya.
Ia bisa tebak jika ada satu saja pelayan yang mencari dirinya atau mungkin Jihoon, seisi rumah itu akan panik.
Apalagi ibu tirinya,Wanita itu pasti akan panik jika dua anaknya menghilang begitu saja.
"Ayo pulang kalau sudah puas cari anginnya"ucap Soonyoung memberikan elusan lembut pada rambut Jihoon.
Jihoon mengangguk, tangannya meraih tangan Soonyoung dikepalanya. Mengajak tangan itu bertaut dengan tangannya, kemudian ia tersenyum manis.
Kuatkan Soonyoung semuanya atas kemanisan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Metanoia √
Fanfiction[Selesai] Metanoia (n.) The journey of changing one's mind, heart, self, or way of life. Kita hidup dengan melalui banyak perjalanan, setiap langkah yang di ambil akan menimbulkan kenangan dan juga perubahan untuk hari berikutnya. Seungkwan dan pe...