"Sore!"teriakan yang selalu ditunggu oleh Vernon selama hampir dua bulan ini duduk dipinggir danau, walaupun dulu tujuannya kesini hanya untuk melatih indra pendengarnya.
Keramaian suara didanau ini membuat perlahan ia lebih terbiasa dengan situasi yang dialaminya selama hampir Enam tahun ini.
"Sore Kwan"Seungkwan,pemuda yang suaranya menggambarkan kebahagiaan itu entah kenapa memberikan aura positif pada dirinya.
Membuat sedikit rasa kemanusiaan untuk tetap menjalani hidup dengan layak tertanam, membiasakan ia untuk selalu tertarik seperti apa esok hari akan dilalui.
"Tau ga Sih? Tadi Soonyoung bikin ulah lagi! Kebetulan lagi main sama aku dan Seokmin, dia nyapa adiknya dari speaker pengumuman sekolah!"Vernon mendengarkan dengan seksama setiap untaian kata yang diucapkan bibir Seungkwan, masuk ketelinganya dengan disimpan rapi agar bisa diceritakan ke ibunya.
Pernyataan dua hari lalu bahwa ia suka membahas Seungkwan pada ibunya memang benar adanya, tapi ia tidak mungkin mengakui itu bukan?
Masih membiarkan Seungkwan menceritakan harinya, Vernon tersenyum tipis. Setiap kali Seungkwan berbicara, ia merasaman kehidupannya berjalan seperti hari yang dilalui pemuda manis itu.
Vernon tidak tau rupa Seungkwan, tapi ia percaya Seungkwan anak yang manis untuk dibiarkan sebagai teman. Eh.
"Sebentar.. "ucap Seungkwan, ia mencoba mengambil nafas dulu sebelum melanjutkan ceritanya
Vernon terkekeh kecil, meraba sisi kirinya dan memberikan botol minum pada Seungkwan.
"Eh?"nada suaranya menandakan ia heran dengan maksud Vernon.
"Biar kalau cerita ga kehausan, mulai besok aku akan rajin bawa.. Mama yang suruh"ucap Vernon, alasan padahal separuhnya adalah Inisiatif pemuda tampan itu.
"Terimakasih!"
Lucunya Suara Seungkwan–Vernon
KAMU SEDANG MEMBACA
Metanoia √
Fanfiction[Selesai] Metanoia (n.) The journey of changing one's mind, heart, self, or way of life. Kita hidup dengan melalui banyak perjalanan, setiap langkah yang di ambil akan menimbulkan kenangan dan juga perubahan untuk hari berikutnya. Seungkwan dan pe...