"Ha—"ucapan seungkwan menggantung,tidak ada pemuda itu hari ini, kemana ia? Apa sedikit akan datang terlambat?Baiklah ia akan menunggu saja,nantinya juga datang pasti.
Seungkwan menunggu dengan sabar, ia berpikiran bahwa ia harus menunggu,soalnya banyak sekali hal yang ingin ia bicarakan,seungkwan sempat berpikir mungkin ia kesana saja? Kerumahnya,lagipula sudah diundang juga walau tidak resmi,tapi ia urungkan tidak jadi, lebih baik ia menunggu saja.
Bukan karena jauh atau apa, seungkwan merasa tidak etis saja dia kesana sekarang hanya karena tidak datang atau terlambat sebentar,rasanya seperti ia benar-benar tidak sabaran bertemu pemuda itu. Tidak. Jangan ditujukan antusiasme mu Boo seungkwan.
Lagipula kalau ia kesana, ia mau bilang apa? Seungkwan ini meski sudah hampir lima bulan masuk hari ini mengobrol dengan laki-laki itu, ia tidak permah tau namanya! Sungguh ia tidak pernah memanggil pemuda itu dengan nama!
Kalau tidak, 'hai' 'hey' ia akan memulai pembicaraan dengan 'kau tau?' 'hari ini aku punya kabar baik' 'jadi lanjutan kisahku kemarin',semuanya dengan embel-embel kau dan aku, ini tidak baik. Kenapa juga seungkwan bisa tidak sadar namanya belum ia ketahui.
"Kau ini kemana?memang tidak datangkah? " Seungkwan bergumam, karena ia sudah menunggu dengan cukup lama. Ia bahkan saking bosannya sudah melempar-lemparkan banyak batu dari tadi.
"Permisi tuan, Tuan Boo? "
"Ehm, iya? "Seungkwan menoleh,ada pria dengan setelan jas hitam memanggilnya, menganggu kegiatan melempar batunya, ia marasa tidak asing dengan pria ini.
"Hari ini Tuan muda tidak bisa datang, ada pengobatan soalnya.. Jadi biar saya antarkan Tuan pulang ya?"
Pengobatan? Dia punya penyakit juga?–Kwan dengan lamunannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Metanoia √
Fanfiction[Selesai] Metanoia (n.) The journey of changing one's mind, heart, self, or way of life. Kita hidup dengan melalui banyak perjalanan, setiap langkah yang di ambil akan menimbulkan kenangan dan juga perubahan untuk hari berikutnya. Seungkwan dan pe...