"Hai! Maaf terlambat "Seungkwan duduk dengan keringat dan nafas yang tersengal, ia mencoba mentralkan nafasnya sesaat.
Kalau ditanya kenapa ia begini itu karena ia berlari dari rumahnya kesini, memang tidak jauh tapi kalau berlari tetap akan melelahkan.
"Padahal aku punya banyak kejadian hari ini,tapi aku malah datang terlambat,ini semua salah soonyoung kau tau? Dia berbuat ulah lagi..."
Seungkwan mulai mengoceh lagi, membahas kenapa alasan dia terlambat kesini hari ini,dan seperti biasanya Pemuda teman bercerita Seungkwan ini mendengar dengan baik, walau pusat perhatian tidak pada sosok Seungkwan."Lalu-"
"Apa kau tidak lelah bicara terus?"Seungkwan diam, ia terkejut sosok didampingnya ini mengeluarkan suara, sungguh Seungkwan tidak bohong suaranya hangat sekali dipendengaran Seungkwan.
Jadi begini mendengarkan suaranya secara dekat.
"Sejujurnya aku ini lelah, tapi kau harus tau aku lebih lelah duduk diam saja disini..tidak asik rasanya.."ucap Seungkwan, Pemuda didamping Seungkwan itu mengambil sesuatu dari tas dikanannya, memberikanya pada Seungkwan.
Itu sebotol minuman dan juga roti, kenapa Pemuda memberikan Seungkwan makanan dan minuma begini, Seungkwan mungkin haus tapi ia tidak lapar.
"Untukku? "
"Makan bersamaku, istirahat"Seungkwan diam, lalu beberapa detik kemudian dia menerima pemberian Pemuda dihadapannya ini, sepertinya laki-laki ini ingin mencoba hal lain selain mendengarnya berbicara.
Seungkwan makan dengan masih terus mengoceh, jangan lupakan ia ini Pemuda berisik yang ceria.
"Hey, aku mau tanya, kenapa kau sering pakai kaca mata itu? " Pemuda disamping Seungkwan menghentikan kegiatannya, ia meletakkan roti yang di genggamnya dan memandang lurus kedepan.
Seungkwan menoleh karena pergerakan yang berhenti, berpikir apa ia salah bicara? Apa ini hal yang tidak boleh ditanyakan? Apa..tunggu, jangan-jangan mata laki-laki ini Sakit?!
"Temanmu datang, pulanglah sudah mau malam.. "Seungkwan bingung, temannya bahkan bel-
"Seungkwann! Pulangg" ia menoleh itu benar temannya, bagaimana Pemuda ini tau padahal ia tidak menoleh kebelakang dari tadi, menyeramkan.
"Ehm.. Baiklah, aku pulang, sampai bertemu lagi!"
"Aku buta, jadi itu gunanya kaca mata ini.. "ucap Pemuda itu, seperti biasa saat Seungkwan sudah cukup jauh darinya, namun tetap terdengar jelas, Seungkwan terdiam, ia mengerjapkan matanya dan menoleh ke laki-laki itu.
"Kwan ayo cepat!"
Btw, disini Seungkwan tidak tau nama Vernon, soalnya dari awalkan ia tidak menyebutkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Metanoia √
Fanfiction[Selesai] Metanoia (n.) The journey of changing one's mind, heart, self, or way of life. Kita hidup dengan melalui banyak perjalanan, setiap langkah yang di ambil akan menimbulkan kenangan dan juga perubahan untuk hari berikutnya. Seungkwan dan pe...