chapter 11,5

5.4K 458 13
                                    

"Hah hah hah...."

Aku berjalan terengah engah, peluh mengalir dari dahi ku jatuh meluncur menuju tanah, orang yang berada di gendongan ku memasang wajah khawatir dan berkata.

"Tante, turun kan saja aku"

"Itu tidak bisa....., Kau kan pasien"

Aku membalas dengan suara lemah kaki ku benar benar sudah tidak tahan untuk duduk, aku melihat Wren yang berjalan di depan ku dengan membawa barang bawaan joy.

Dia berkali-kali melihat ke belakang untuk memastikan kalau aku mau istirahat, mungkin dia kasian dengan tubuh ku yang kecil karena sejak memulai perjalanan tadi, belum beristirahat sama sekali.

Aku berhenti berjalan dan Wren yang mendengar nya ikut berhenti dan menengok kebelakang, disitu aku menengak kan badan sambil menarik nafas panjang lalu menghembuskan nya.

"Huh...."

"Baiklah kita istirahat sebentar di sini"

Setelah aku mengatakan hal itu tiba-tiba wajah mereka terlihat senang, aku menurunkan Joy dari punggung ku dan kami duduk membuat lingkaran.

Joy mengutak-atik barang bawaan nya dan mengeluarkan 3 buah berwarna hijau yang terasa familiar dengan ku.

Dia mengulurkan satu buah itu ke diri ku dan satu ke Wren lalu sisanya untuk dirinya sendiri.

Aku memperhatikan buah itu dan mengeluarkan belati ku untuk mengupas nya dan ternyata itu adalah buah alpukat.

Aku menawarkan bantuan untuk membuka buah itu agar lebih mudah dimakan, mereka menerima bantuan ku dan selama aku membuka buah itu aku bertanya kepada mereka tentang nama buah ini.

"Ahuacalt"

Jawab mereka berdua serempak, aku terdiam sejenak memikirkan nama buah yang aneh dan ribet itu.

"Apa anda baru pertama kali memakan buah ini tante?"

Tanya Joy penasaran aku menggeleng pelan dan menjawab kalau aku hanya tidak tahu nama buah nya saja, mereka hanya mengangguk anggukkan kepala paham.

Setelah makan dan istirahat sebentar, aku berolahraga kecil dulu untuk merenggangkan badan, setelah itu kami melanjutkan perjalanan.

Wren bertanya kepada ku,

"Kita akan pergi ke hutan atau ke kota?"

Aku menjawab dengan mantap, sambil terus berjalan,

"Kita akan pergi ke kota"

Karena aku berfikir akan berbahaya bagi diriku dan mereka jika para pembunuh bayaran itu masih menunggu ku di hutan.

Tapi jika mereka menyerang ku di kota kekaisaran aku bisa dengan tenang menitipkan nya pada kesatria yang berjaga di situ lalu mengurus sendiri para pembunuh itu.

........

Cahaya pagi menembus gorden ruang kerja Edward, Edward mengedipkan mata nya beberapa saat karena silaunya cahaya matahari.

Dia membuka mata nya setelah tidur dengan posisi kepala di taruh di atas  kedua tangannya yang terlipat di atas meja.

Padahal saat pertama kali dia tertidur, ia merasa bersandar di bangku kerja nya, dia mengumpulkan kesadaran nya karena merasa ada sesuatu yang kurang, sambil mengingat-ingat kejadian kemarin, sebelum dirinya tertidur.

"Deg!!!"

"Franks!!!....."

Dirinya tersadar karena ia harus nya tidur sebentar bukan sampai satu hari, dan dengan suara lantang yang sedikit marah, dia memanggil kepala pelayan nya.

I Became The Wife In The Place Of All My Family's ReincarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang