chapter 14

3.9K 277 0
                                    

"Kenapa anda meminta hal seperti itu?!!" Tanyanya dengan nada kesal

"Memang nya itu urusan ku, jika kesal untuk putus dari tunangan mu?, cepatlah putus kan saja iya atau tidak aku akan segera membuat kontrak untuk perjanjian nya!!!"

"Apa kau adalah rekan nya?!" Tangannya lagi tapi dengan nada yang tetap sama.

"Bukan" jawab ku cepat "tapi kami bisa di bilang Sekutu yang bisa saling menguntungkan satu sama lain"

"Huh...."

Dia menghela nafas lelah dan aku melihatnya seperti seseorang yang sedang tertekan, "salah nya sendiri karena di kehidupan sebelumnya membuat seseorang jadi sangat membencinya" pikir ku membela velly.

"Baiklah, kurasa perbincangan kita hanya bisa sampai sini saja karena aku tidak bisa mengabulkan persyaratan mu itu"

Dia bangkit berdiri dan pengawalnya berusaha menghentikan nya karena seorang yang berkuasa hanya tinggal menyuruh seorang pengawal untuk membereskannya untuk kepentingan pribadi nya sekalian pun.

Tapi pria itu menggeleng lalu beranjak berjalan dan berkata kalau akan ganti rugi atas gelas piring dan teko nya serta cemilan nya juga.

Saat ia akan membuka pintu aku berbicara, "tunggu dulu!", Dia berhenti berjalan dan aku langsung berkata,

"Memangnya siapa yang menyuruh anda untuk pergi?, Kan aku tidak bilang kalau menyewanya anda harus menyutujui persyaratan"

Wajahnya terlihat tertarik, dan berfikir sebentar lalu setelah itu ia tersenyum dan mengangguk "baiklah apa persyaratan nya kali ini?"

Aku tersenyum kecil lalu dia kembali ke bangku nya, dan kami mulai membuat surat kontrak nya.

...

Matahari sebentar lagi akan terbenam, saat aku akan kembali ke istana, "Huh....., Untung saja percakapan nya berjalan lancar"

"Nyonya aku penasaran kenapa anda memberikan kesempatan bagi nya di detik-detik terakhir?"

"Kenapa kau bisa menyadari nya?" Aku berjalan ke luar dengan tangan yang bergandengan ala bangsawan.

"Ya, kelihatan saja"

"Oh gitu, jadi saat aku melihat nya membanting meja dan mengeluarkan aura mencekam kurasa dia adalah orang yang pantas di balas dengan cara seperti itu, tapi saat aku berkata kalau kami hanya sekutu di wajahnya terlihat sedih"

"Memangnya kenapa kalau wajahnya terlihat sedih? mungkin bisa saja dia membuat ekspresi seperti itu karena tidak bisa mencapai tujuannya" Ucap Nathan yang mengatakan logika

"Tidak Nathan kau tidak tahu saja kalau tatapan seperti itu adalah tetapan tulus seseorang yang sangat mencintai"

Ucap ku sambil teringat kenangan saat Rangga dulu mengejar ngejar ku, dia sudah mencoba segala macam ajakan untuk ngedate dan semua ajakan nya itu selalu ku tolak.

Setelah itu dia pasti akan memasang wajah sedih dan juga kecewa, tapi kurasa itu juga ada perasaan sakit hati yang ia tahan cukup lama.

"Makanya saat aku melihat raut wajahnya seketika aku langsung paham kalau sebenarnya putra mahkota mencintai lady velly"

Ucap ku dan naik ke dalam kereta kuda dibantu Nathan, dan dia menyusul ku lalu menutup pintu dan kereta berjalan.

"Tapi kalau seperti itu kita tidak akan tahu dengan cepat si pelaku" lanjutnya lagi atas jeda masuk ke dalam.

"Tenang saja musuh bisa ditemukan secara bertahap dari pada cepat tapi kita tidak bisa berbuat apa-apa (membalas nya)"

"Ya, mungkin anda benar..... Jadi kita harus bersabar"

I Became The Wife In The Place Of All My Family's ReincarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang