chapter 5,5

10.8K 1K 10
                                    

Aku berjalan dengan cepat kearah kereta kuda yang sudah menungguku di depan rumah Earl ini, lalu tampa memperhatikan para penjaga dan pak kusir, aku langsung menaiki keretanya yang langsung menyuruh untuk berangkat.

Aku terdiam di dalam kereta sambil menetralkan jantungku yang masih berdetak cepat karena perkataan countess tadi,

"Bagaimana dia bisa tahu? apa dia seseorang yang sama sepertiku atau punya ingatan kehidupan sebelumnya? tapi kalau dia bukan salah satu dari itu, bagaimana dia bisa tahu tentang Korea dan bumi?" Ucapku dalam hati

Memang sih aku agak terkejut saat dia bilang Korea, karena perkataan dari  suamiku banyak sekali cerita atau komik yang bergenre tentang reinkarnasi, isekai, lintas dimensi, dan kehidupan kedua.

Dan itu semua berasal dari Korea, Jepang dan China, yang biasanya ceritanya tentang orang dari negara itu, lalu dipindahkan ke dunia lain.

Tapi kenapa aku yang dari Indonesia? bisa pindah ke sini ya?,

"Ah..... pusing" ucap ku singkat

Jadi aku lebih baik memikirkan pertanyaannya yang kira kira akan diajukan oleh countess tadi, dan menyesuaikan jawaban yang baik agar tidak terlihat bohong nya.

"Karena aku tidak ingin mengambil banyak resiko yang bisa membahayakan keselamatan ku ataupun keluarga ku  juga" gumanku sendiri sambil mengurut kening yang pusing

Saat setelah sampai di kediaman Duke yang bisa dibilang juga adalah rumahku, aku langsung turun dari kereta dan berjalan dengan cepat ke arah kamar, tapi di jalan aku tidak sengaja berpapasan dengan Duke.

Jadi mau tidak mau harus memberi salam hormat padanya, saat aku selesai memberi salam hormat, tiba-tiba saja dia mengajak berbicara

"Habis dari mana? " suaranya datar

"Kenapa Anda ingin tahu?" balas ku santai

"Aku hanya ingin bertanya saja" ucapnya dingin

Aku mengalah dan menjawab
"saya habis menghadiri pesta teh yang diadakan oleh bangsawan lain"

"Apakah kamu melakukan sesuatu hal yang aneh?"

"Tidak sama sekali" balas ku yakin

Lalu dia pun terdiam dan mengamati ku dari ujung kaki sampai ujung kepala dan tiba tiba saja mendengus kesal lalu pergi dari hadapanku.

Aku yang melihat kejadian itu tiba-tiba merasa bingung

"hah? dia kenapa sih? apa kepalanya habis terpentok sesuatu" ucapku dalam hati lalu melanjutkan perjalanan  menuju kamarku,

Saat sampai di kamar aku pun mengusir semua pelayan, dan langsung berbaring di kasur, ini hari yang melelahkan karena tiba-tiba mendapat kejutan dari seseorang countess seperti itu dan juga sikap dari Duke yang tiba tiba menyapa.

Kepalaku berdenyut lagi akhirnya aku memutuskan untuk memanggil Mery,

"Mery!!!" teriakku kencang agar terdengar sampai keluar kamar

"Iya nyonya, ada apa?" balasnya di luar ruangan, Aku berkata lagi

"Tolong ambilkan batu sihir air yang banyak dan kain atau handuk kecil"

"Baiklah nyonya" balasnya dari luar kamar, setelah beberapa menit kemudian dia datang membawa baskom yang berisi batu-batu sihir air dan handuk kecil.

Aku berterimakasih dan dia menunduk memberi hormat lalu pergi keluar, lalu aku membungkus batu-batu sihir itu dengan handuk dan menaruhnya di atas kepala ku yang panas,

"Rasanya aku bisa gila hari ini" keluhku sendiri

"Oh ya aku jadi memikirkan tentang sikap pelayan yang bernama Mery tadi......." gumanku lagi

I Became The Wife In The Place Of All My Family's ReincarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang