chapter 6

10.6K 948 3
                                    

Matahari pagi mulai bersinar dan menerobos sela-sela jendela yang tertutup oleh gorden, aku membuka mataku yang masih terasa berat.

"Hoam....." Aku menguap sambil menggerakkan tangan ku yang kaku keatas,

"Oh......... hari yang dijanjikan pun tiba, aku harus bersiap-siap sekarang, meskipun ini masih terlalu pagi sih....." ucapku dalam hati,

Akupun beranjak ke jendela dan membuka gordennya lebar-lebar, matahari pagi memang yang terbaik, dan saat aku menengok ke belakang pas sekali suara ketukan pun berbunyi, yang di sambung dengan perkataan dari seseorang.

"Nyonya apa Anda sudah bangun?"

"Ya" Aku menjawab cepat,

"Itu suara Mery" lanjut ku dalam hati lalu diapun bertanya lagi

"Bolehkah saya masuk?"

"Tentu" balas ku dan dia dengan segera membuka pintu lalu mendekatiku yang sedang berada di jendela

"Ya ampun nyonya kenapa Anda membuka gorden ini sendiri?"

"Aku terbiasa" ucapku refleks

"Eh.....?"

Dan akupun langsung tersadar kalau Florence belum pernah membuka gorden kamarnya sendiri, selama ia tinggal di sini, maupun dulu saat di rumahnya, Mery yang mendengar jawaban itu pun bingung.

"Ah..... tidak, tidak, aku hanya ingin melihat matahari saja" ucapku cepat agar Mery tidak bertanya tanya lagi, lalu akupun menyuruhnya untuk mengambil jubah yang panjang yang akan menutupi badan ku dari udara pagi yang sangat dingin.

"Anda ingin ke mana nyonya?"

"Oh aku hanya ingin berjalan-jalan sebentar di luar"

"Oh apa anda mau di temani nyonya?" Tawar nya langsung

"Tidak usah, lebih baik kau siapkan saja air mandi untuk ku" tolak ku halus

"Baiklah nyonya, sesuai keinginan anda" balas nya lalu dengan cekatan mengambil jubah, aku pun keluar dari kamar dan berjalan-jalan di sekeliling taman yang sangat indah.

Embun-embun masih menempel di daun-daun dan bunga-bungaan, aku mencium bau mawar yang sangat semerbak, dulu waktu di bumi Aku tidak akan mungkin mencium bau mawar yang sesegar ini di pagi hari, selesai menikmati udara pagi aku langsung bergegas mandi dan bersiap-siap mengenakan gaun bukan baju latihan kali ini.

Karena aku akan menghadiri pertemuan paling penting hari ini, sewaktu sarapan bersama, Albert dan Edward memperhatikanku dengan serius dari awal masuk sampai keluar dari ruangan itu.

Dan juga hari ini mereka tidak seperti biasanya, karena mereka menungguku datang lalu memakan makanannya bersamaku.

Saat aku sedang makan aku rasa mungkin otak mereka sedikit konslet, seperti terkena listrik,

"Eh..... tapi disini tidak ada listrik ya?" pikir ku, dan akhirnya sarapan tadi berubah menjadi ajang menatap paling tajam dan paling lama, oleh mereka berdua.

Bahkan sampai aku merasa makanan yang ku makan menjadi tanpa rasa karena ingin cepat cepat pergi dari sana,

...................

Saat aku menaiki kereta kuda untuk menuju ke tempat yang telah ditentukan, aku sedikit bersyukur karena tadi tidak makan terlalu banyak,

"Lebih baik aku puas-puasin saja makan banyak nanti, di restoran itu sekalian, dan itu lebih baik daripada di tatap dengan tatapan tajam, sampai membuat bulu kudukku berdiri semua" gumanku sambil bersandar di sofa yang empuk liona menatapku dengan hawatir lalu bertanya

I Became The Wife In The Place Of All My Family's ReincarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang