chapter 23

784 71 0
                                    

"Tia...."

"Tia...."

"Tia!!!"

"Ah ya pak!?"

"Kayak nya akhir akhir ini kamu sering melamun ya? "

"Ah maaf Pak lagi gak bisa fokus"

"Gak.... Bukan itu maksud saya, biasanya kamu kayak gini padahal sudah semingguan, tapi kamu begini terus"

Aku hanya terdiam tanpa menatap mata pak didi, tidak ingin menjawab perkataan nya, tapi dia berkata lagi,

"Mikirin siapa sih...? kok, saya gak di ajak ajak?"

Suara cekikikan mulai terdengar di berbagai penjuru kelas, pak didi masih melihat ku dengan rasa penasaran dan akhirnya bertanya.

"Saya jadi penasaran, ada yang tau gak nih temen temen nya?"

Seketika tawa teman teman sekelas meledak dan seseorang menimpali pertanyaan dosen.

"Itu loh pak...., dia lagi di deketin sama anak pindahan jurusan seni.... "

"Emang siapa namanya?"

"RANGGA PAK!!!"

Ucap teman sekelas serempak, seketika ruangan menjadi heboh dan siulan untuk menggoda ku terdengar di segala penjuru kelas dan dengan cepat aku membenamkan wajah  ke meja karena memerah oleh rasa malu, sambil ngedumel dalam hati.

"Gila gue malu banget!!!"

Tapi untung nya pak didi tidak membahas masalah itu lagi dan melanjutkan pelajaran, dan aku tidak bengong lagi setelah di tertawakan seluruh teman sekelas.

Saat kelas berakhir aku pun mulai berjalan pulang sambil terfikir kan masa ospek yang telah selesai, jadi rangga akan sulit mengganggu ku lagi, dan aku bisa kembali fokus dalam belajar.

Saat Ospek waktu itu dia benar-benar sangat menggangguku dengan terus bertanya ini dan itu, yang padahal mudah dimengerti.

Lalu ketika aku menyuruhnya untuk bertanya kepada teman atau kakak pembimbing yang lain untuk menjawab pertanyaan yang ia tidak pahami, dia menggeleng tidak mau.

Dan sangat keras kepala untuk dijelaskan oleh orang lain kecuali diriku apalagi saat tugas tiba dan beberapa pengurus terpilih untuk menjadi pembimbing.

Rangga pasti selalu di kelompok yang aku bimbing dan Ketika aku bertanya kepada ketua penyelenggara ospek ini, kenapa dia selalu berada di kelompok yang aku pegang?

Ketua hanya menjawab santai.

"Udah sih, tia..... lagian Kamu jomblo ini...."

"Dan dia juga ngejar-ngejar kamu, jadi aku bantu aja sekalian, Kalau kamu nggak mau sama kelompok itu minta aja tukeran ke pengurus lain."

Usulnya saat aku bersikeras menolak.

Lalu saat aku ingin meminta tukaran kelompok kepada para pengurus lain yang menjadi pembimbing acara, mereka berkata

"Kami tidak mau mengganggu pdkt-an anak baru kepada Ratu es abad ini"

"Sialan dia benar-benar didukung oleh teman-teman seangkatan ku!"

Dumel ku dalam hati dan mulai menyerah sampai pada akhirnya aku bisa melewati tujuh hari itu dengan aman.

Meskipun pikiranku hampir semua tentang dirinya yang mengganggu saat itu,

"Tia~~~"

Tiba-tiba suara yang terdengar manja itu muncul dari arah depanku

"CK!!!"

I Became The Wife In The Place Of All My Family's ReincarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang