POV Albert.
"Akhirnya orang orang jelek itu mengikuti ku dengan penuh percaya diri kalau bisa membunuhku liat saja di tempat yang ku tuju aku pasti akan membantai mereka semua!!!"
Ucap ku dalam hati sambil terus berlari memancing mereka ketempat yang telah direncanakan sambil terus menghindari serangan dari mereka bertiga, apalagi aku harus berhati-hati dengan cambuk sihir hitam yang mirip dengan kutukan ku.
Karena belum bisa memastikan jika aku terkena itu satu kali akan terjadi apa, "CRATTTTT!!!!"
"Cih!!!"
"Hampir saja kaki ku terkena cambuk saat berlari begini!" Dumelan ku pelan, aku menggulingkan badan ke depan yang disebut dengan forward roll dan berusaha untuk tetap seimbang.
Dan kembali berlari, "hey, nak kau benar benar licin seperti belut ya?!" Ucap nya kesal sambil terus mengejar ku, yang berlari lincah dengan sihir.
"Sebentar lagi!!!" Ucap ku senang dalam hati karena melihat tanda tempat yang harus ku masuki kesana jika ingin bertarung dengan baik melawan orang jahat ini.
Satu tangan ku mengarah ke depan seperti seorang yang sedang berlomba balap lari untuk mencapai garis finis, tapi harapan ku salah karena satu kaki ku telah tertangkap dan dia menarik nya kebelakang yang membuat diriku terpental menjauh dari tempat itu.
"BRAAKKK!!!"
Tubuh ku terbanting keras ke salah satu pohon yang besar "Ck...sssss....." Aku meringis pelan untungnya saja aku telah melindungi tulang punggung belakang ku agar kerusakan pada nya sedikit berkurang.
"Hahaha, dasar anak bodoh sudahi permainan kejar kejaran ini dan jadi lah mayat!!!"
Satu pedangnya terangkat tinggi dia tidak mengunakan cambuk karena cambuk itu hanya alat untuk menyiksa bukan alat membunuh, aku ingin menghindari serangan nya tapi tubuh ku telah di tahan oleh dua orang di belakangnya dengan sihir yang sama.
"Sreeett!!!!"
Aku memejamkan mata saat pedang itu mengarah pada ku, tapi tiba tiba saja ada suara teriakan dan pukulan yang sangat keras terdengar, mataku seketika terbuka kembali dan menemukan Duchess dengan berani menerjang pria itu dengan menendang kepalanya.
Lalu beberapa detik kemudian tanpa aba-aba Duchess sudah menendang dua pria yang lainnya agar menjauh dan melepaskan sihir penahan tubuh ku.
Dia berdiri dihadapan ku dengan nafas yang naik turun, sambil berkata kasar yang sedikit ku pahami maksudnya,
"MAJU SINI KADIEU GOBLOK, TOLOL!!!
Aku segera bangkit berdiri, tangan nya terulur membantu ku berdiri, aku menerima bantuan nya dan berdiri di samping nya, meskipun dirinya membantu ku Duchess tetap siaga dan memasang kuda-kuda.
Laki laki yang telah dia tendang merasa kesal dan wajah nya terlihat sangat marah, dia bangkit berdiri dengan aura membunuh dengan kuat, "kurasa ada satu orang lagi yang ingin mati hari ini dan ternyata itu Duchess sendiri"
Ucap nya dan berjalan pelan ke arah kami, para bawahan nya yang terpental juga kembali berdiri dan berjalan di belakangnya, "kenapa anda repot repot melindungi anak yang bukan anak kandung mu nyonya?"
"Padahal jika anda membiarkan kami membunuh nya dan kau melahirkan anak laki-laki lain, bisa dipastikan bahwa anak mu akan menjadi Duke Devonte selanjutnya"
Para penjahat itu berusaha membujuk Duchess, aku juga penasaran apa yang akan di katakan nya apa dia akan tertarik dengan penawaran mereka atau tidak, tapi tiba-tiba saja Duchess tertawa terbahak-bahak, dengan tetap posisi siaga nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Became The Wife In The Place Of All My Family's Reincarnation
Fantasy"Brak!!!" Suara alat berat jatuh dari gedung di tempat ku bekerja dan tanpa ku sadari membuat diriku mati saat itu juga. Aku berusaha untuk tetap tersadar tapi karena darah yang bercucuran dari kepala ku sangat banyak aku tidak tahan untuk menutup m...