chapter 17

1.3K 121 8
                                    

POV Edward

Aku melihat tumpukan kertas dokumen di atas meja yang sudah menumpuk tinggi sekali, sampai terlihat seperti gunung gunung yang harus ku daki pelan-pelan.

"Hahh....."

Tiba-tiba saja aku menghela nafas lelah hanya dengan melihat tumpukan dokumen itu, tapi memang benar pekerjaan ku bertambah banyak atau bisa di bilang menumpuk karena sejak kemarin aku benar-benar fokus untuk mencari pelaku dan mengetahui dalang dari kejadian ini.

Dengan memanfaatkan informasi dari 8 orang atau 7 orang karena satunya telah mati, setelah diinterogasi dengan kasar dan penuh kekejaman agar angkat bicara.

Dan karena itu aku menemukan fakta bahwa seorang anak ke 2 dari viscount Addison yang jadi otak dari penyerangan ini, Itu masuk akal karena waktu itu Putri ketiganya menjelek-jelekkan atau mengkambing hitamkan Florence.

Tapi kenapa saat dirinya di introgasi secara ketat dia tidak membawa-bawa nama Putri kerajaan, 'Letizia?'.

Apakah countess berbohong, atau bawahannya yang mempunyai penglihatan masa depan berubah karena beberapa kejadian kecil, tapi apa bawahan nya yang menipunya.

Tapi Florence sangat mempercayainya, jadi aku sedikit mempercayai nya juga, bahwa putri kerajaan ikut dalam konspirasi ini, karena saat Dianna berkata bahwa sahabatnya adalah Putri kekaisaran.

Aku benar-benar tidak menyukai tatapan matanya yang seakan-akan ingin merebut semua, yang menjadi milik Diana disebabkan rasa iri dengki, tapi aku membiarkan nya karena Dianna terlihat senang.

Dan pada akhirnya hukuman diberikan kepada anak ke dua keluarga viscount Addison, dia dipenjara seumur hidup dan diwajibkan membayar denda yang sangat besar, yang aku temukan dari kasus ini dari anak kedua viscount ternyata berhubungan dengan kematian Dianna.

Dia mengakui bahwa sebenarnya ini adalah dendam pribadinya karena seorang bangsawan dan juga seorang penyihir yang pernah mengutuk Albert dan membunuh Dianna adalah wanita yang dekat dengannya, pria itu mencintai wanita itu secara sepihak meskipun dia telah di eksekusi mati karena melempar kutukan besar kepada Albert dan membunuh bangsawan sepangkat Duchess.

Wanita itu sebelum dieksekusi memberikan secarik kertas yang mungkin pesan terakhir kepadanya, yang berisi 'jika mungkin ada kehidupan kedua aku ingin memilihmu untuk dicintai',

Jadi anak ke dua viscount lebih memutuskan untuk siap menghadapi hukuman yang bisa mengakhiri hidupnya dengan membalas dendam wanita itu agar bisa bersama dengan nya di kehidupan lain, tapi dia hanya dihukum penjara.

Sedangkan yang lucunya nya bangsawan perempuan itu menyukaiku sejak debut pertama nya, lalu dia menggunakan anak kedua viscount ini untuk mendekatiku agar kami bisa berhubungan lebih dekat, tapi aku tidak menyukai atau tertarik dengan nya.

Dan saat aku mengumumkan bahwa aku akan menikahi Dianna, dia membenci Diana saat aku lebih memilih Diana daripada dirinya yang tidak kurang apapun, lalu pria itu malah menyukai wanita yang memanfaatkan nya.

Demi memisahkan ku dengan Dianna dia dengan cepat belajar sihir kutukan yang ternyata ia mulai, sejak terdengar kabar nya yang mulai menghilang dari pergaulan kelas atas.

"Haaah....."

Aku menghela nafas lagi, karena tidak sengaja  memikirkan dokumen lagi, aku juga sibuk karena merawat Florence yang sedang koma, karena terlalu mengkhawatirkannya "bagaimana jika dia tidak bangun lagi?"

Apalagi saat aku melihat mimpi anehnya itu, pikiranku terus terbayang-bayang ke pria atau laki-laki misterius yang ada di mimpinya, sebenarnya aku penasaran siapa pria itu bagi Florence karena pria itu sama sekali tidak mirip seperti keluarganya.

I Became The Wife In The Place Of All My Family's ReincarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang