25,5

644 21 3
                                    

10 tahun berlalu.

Hari-hari berlalu dengan cepat tak terasa anak-anak tumbuh dengan cepat bahkan Albert sudah berumur 17 tahun saat ini, dan di suatu sore yang nyaman aku mendapat surat dari bawahan lady Velly kalau mereka sedang di kejar dan akan segera di tangkap oleh putra mahkota, mereka benar-benar tidak bisa melarikan diri lebih jauh lagi.

Tahun-tahun itu putra mahkota benar-benar membalik kan seluruh benua demi menemukan lady Velly, pekerjaan ku sejauh ini nyaman dan saintess sering mampir dan main ketempat ku.

Di temani tangan kanan kepercayaan putra mahkota, pria rambut merah dengan mata abu abu terang yang terlihat sangat tajam dan memberikan kesan merinding jika di tatap langsung oleh nya. yang mulia putra mahkota mungkin bermaksud membuat kesatria itu untuk mengawasi saintess, jika saintess macam macam ia akan langsung di tendang ke penjara.

"Duchess... Anda tau danau luas di pengunungan utara?"

"Ya ada kabar apa dari dewa sampai kau seantusias ini?"

"Itu sebenarnya kata mereka ada hadiah di sana...."

Ia berfikir sejenak lalu melanjutkan.

"Anda tahu kan kalau aku memulai live streaming di handphoneku dan bisa tersambung ke dunia kita"

"Ya aku tahu dan netizen dari dunia kita reaksinya sangat bagus bukan"

"Ya Sebagian ada yang percaya Sebagian ada yang tidak dan saat aku diminta untuk membuktikannya aku hanya disuruh para dewa untuk menantang mereka menaruh kapsul waktu ke dalam laut atau danau yang luas, karena air adalah perantara terbaik ke dunia lain tentu saja tidak semuanya akan datang ke dunia ini"

"Jadi maksud mu salah satu kapsul waktu di danau utara ada?!"

"Iya jadi aku ingin live streaming saat itu untuk membuktikan ke beberapa brand brand besar di dunia lama kita agar mereka percaya dan membantu beberapa teknologi kita"

Aku langsung mengerti ucapannya karena beberapa alat atau mesin ataupun sesuatu yang nggak ada di dunia ini dan benda itu belum ku pelajari, bahkan belum pernah kudengar tidak mungkin bisa aku buat di sini.

Lagian aku membaca buku alat-alat penemuan dan lain-lain karena hobi dan kebutuhan rangga dulu yang sering tanya tanya untuk referensi komik atau novel nya, dan meskipun alat itu sangat dibutuhkan oleh saintess kami hanya bisa mengumpulkan para peneliti dan mencoba untuk membuatnya tapi hasilnya beberapa kali gagal yang akan  memperlambat proses produksinya apalagi ada beberapa obat khusus yang membutuhkan alat-alat tertentu.

"Jadi anda ingin minta bantuan apa dari ku?"

"Mari kita pergi bersama kesana Duchess...!!!"

Ucap saintess bersemangat

"Kudengar jadwal anda kosong 3 bulan ke depan sebelum kontes perburuan dimulai... Kumohon kakak..., teteh, uni, mbak, mbok, akang boru, taretan bini"

"Udah udah semua bahasa daerah keluar"

"Hehehehe mau gimana lagi aku suka bahasa daerah jadi mau ya kak..."

Saintess memasang wajahnya yang Mememelas dan akhirnya aku memutuskan untuk berbicara terlebih dahulu kepada Albert dan Duke.

Selama waktu itu duke dan Albert menjadi semakin dekat dengan ku, sangat sangat dekat seperti kehidupan biasa ku di Indonesia, Albert bahkan hampir tidak pernah bisa dibedakan saat kerasukan kutukan itu atau tidak.

Karena ia selalu melekat erat seperti lem dengan ku, dan ia mulai menyadari sesuatu dan menerima ku sepenuh hati, sedangkan Edward, dia hm...? Lembut dan perhatian,  bahkan entah sengaja atau tidak.

Tidak pernah ada lagi yang menyebutkan tentang Dianna atau Duchess sebelum nya, entah apa yang terjadi?, dan ia menjadi semakin berani, Em... Maksudnya setelah makan malam atau saat akan tidur dia akan mendekati ku dan meminta jatah.

Benar jatah! astaga membuat ku memikirkan nya hampir membuat wajah ku panas, pada intinya sekarang aku harus meminta izin nya dengan baik,  saat akan pergi ke danau itu menggunakan kereta.

Tentunya saja ini semua berkat kerja keras ku selama ini membangun kereta dan mempersiapkan jalur nya, untuk saja ada stasiun terdekat dengan tempat yang kami tuju, jadi tidak perlu repot-repot bagi kami untuk pergi jauh.

Saat makan malam bersama akhirnya aku membicarakan tentang ini. piring piring dibereskan oleh para pelayan dan aku menatapnya berkali kali sebelum berbicara.

"Edward..."

"Ya Florence?, mau apa katakan saja..."

Seperti tau kegelisahan yang kurasakan Edward menjawab cepat, semua orang yang duduk di meja makan seketika tegang, bahkan anak-anak tetap berada di mejanya karena atmosfer ku yang terlihat tidak baik.

"Itu sebenarnya saya ingin berjalan jalan dengan Saintess ke sebuah tempat di sekitar pegunungan Utara ada danau luas...., saya ingin pergi kesana jadi saya boleh kan?"

Edward terdiam lama aku takut Edward tidak akan mengijinkan ku karena aku seorang Duchess harus lebih memperhatikan mansion rumah nya, dan segudang alasan penolakan lainnya, tapi yang tidak ku sangka Edward membalas perkataan ku dengan kata.

"Kalau begitu saya harus ikut"

Wajah nya tenang saat mengucapkan kata-kata itu. Albert yang mendengar nya tidak mau kalah.

"Kalau ayah ikut saya juga akan ikut"

Dengan malu malu joy mengucapkan permohonan nya. setelah saling lirik kepada wren.

"Hm... kami juga ingin ikut..."

"Ya joy benar saya juga akan ikut..."

Aku terkejut dengan permintaan mereka semua yang ingin ikut dan segera tertawa bahagia. dan Edward memutuskan untuk agar kami semua pergi kesana, sekalian berlibur bersama.

Baiklah aku tidak menentang nya dan segera banyak persiapan kami langsung di urus oleh para pelayan, 3 pelayan ku ikut pergi ke sana membantu ku bersiap untuk berkemas. lagi pula kami naik kereta bukan kereta kuda yang mungkin memakan waktu lebih lama.

Jadi keputusan ku membuat kendaraan seperti kereta dan kapal besi itu benar, bahkan kalau bisa dibilang keluarga Devonte adalah yang paling kaya sekarang di seluruh kerajaan, bukan, aku yang paling kaya...., karena duke tidak ingin beberapa usaha ku yang ku kerjakan sendiri diambil menjadi nama keluarga miliknya.

****************

"Nyonya semuanya telah selesai!"

"Ya liburan bersama keluarga pasti menyenangkan!"

"Selamat bersenang-senang nyonya!"

Red liona dan Mery tersenyum bahagia tinggal beberapa hari lagi perjalanan resmi nya tapi seluruh keluarga Devonte bergerak mengepak barang dengan bahagia, surat tanggal perjalanan kami telah ku kirim ke Saintess, dan dia akan ikut kami bersama kesatria rambut merah itu sebagai pengawas nya.

"Hm.... seperti nya dia ada hubungan khusus oleh kesatria berwajah dingin itu, itu baik untuk anak muda menemukan cinta nya lebih awal."

Akhirnya hari keberangkatan tiba Franks memberi hormat yang tulus kepada ku saat akan naik kedalam kereta kuda untuk berangkat ke stasiun kereta, aku menyuruh untuk membagi dua gerbong, satu untuk para wanita dan yang lain adalah untuk para pria.

Jadi aku duduk sekereta dengan Saintess joy dan 3 pelayan ku, sedangkan wren, Albert Duke dan Clifton duduk di kereta lain.

Kami berbincang-bincang dengan nyaman di sana.

I Became The Wife In The Place Of All My Family's ReincarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang