Meremehkan

17.2K 1.4K 32
                                    

Duke hanya tersenyum miring, seakan meremehkan permintaan dari ku, aku yang melihat senyuman nya itu kesal seperti di remehkan tanpa berkata apa-apa, karena aku sudah tau kalau maksud senyumnya adalah

"Memang nya pengemis seperti mu bisa belajar?, Paling tidak kau malah akan membuat mereka (guru) kesulitan dengan kemampuan yang kurang dari dirimu"

Aku menatap kesal pemilik mata biru cerah itu karena sudah meremehkan ku dengan senyuman nya, lalu aku berkata.

"Kau tidak boleh melihat buku dari sampulnya Duke !, karena aku akan membuktikan pandangan mengejek dirimu itu dengan kemampuan ku!"

"Baiklah akan ku panggil kan guru untuk mu, aku berharap agar kau tidak mengecewakan ku dan menurunkan martabat dari keluarga ini" ucap nya santai dengan tetap melihat ku dengan tatapan tidak percaya.

Aku menghela nafas perlahan lalu berkata

"Lalu, kapan mereka akan sampai?"

"Kau mau saat ini juga?, aku pasti bisa memanggil nya tapi tergantung mereka mau atau tidak nya mengajar bekas rakyat jelata seperti mu?" Balas Duke tenang.

Aku meredam amarahku karena terus di hina oleh suami sendiri meskipun suami kontrak, lalu menjawab dengan nada angkuh

"Terserah kau saja, tak apa besok asalkan mereka berkualitas, mau itu dari bangsawan atau pun rakyat biasa sekalipun aku tak peduli tanggapan mereka, terimakasih atas kemurahan hati Duke, aku pamit dulu" beranjak pergi dari ruangan itu.

Duke menatap kepergian Florence dengan muka datar, Franks yang melihat percakapan tadi sedikit takut dan tidak enak untuk meminta pamit dari tempat itu.

Duke melirik sekilas Franks dan berkata "Rupanya, aku harus benar-benar memecat kepala koki yang sekarang ya?"

Franks hanya bisa tersenyum canggung, menanggapi ucapan tuannya.

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Aku berjalan secepat mungkin menuju kamar, saat sudah sampai di sana aku mengusir semua pelayan yang ada di dalam maupun di luar kamar untuk menjauh dari kamar sampai sore.

Setelah itu aku langsung menjatuhkan tubuhku ke atas kasur dan memeluk bantal besar untuk menutupi wajah ku yang sudah memerah karena ingin menangis,

Pikirkan ku kalut karena perlakuan Edward yang kejam dan meskipun aku tau dia adalah reinkarnasi suamiku yang sifatnya berbeda, entah kenapa aku berharap dia adalah orang yang sama dengan yang aku kenal.

Karena kalau Rangga yang dulu itu selalu lembut kepada ku, selalu mementingkan kepentingan diri ku, selalu memberikan pundaknya untuk aku bersandar, selalu tersenyum menenangkan meskipun hati, badan dan pikirannya lelah, selalu menjadi pengingat waktu makan.

Aku yang mengingat kenangan itu tanpa sadar menangis sendirian dalam diam sampai sore,

"Aku kangen kamu Rangga kenapa Lo harus renkarnasi dan jadi orang yang berbeda?"

💙💙💙💙💙💙

Malam hari, suara daun yang berhembus oleh angin malam yang dingin membuat Edward sedikit tenang di dalam ruang kerjanya, dia sengaja membuka jendela lebar lebar sejak tadi agar fokus kerja nya kembali,

Tapi tetap saja pikiran nya tetap tidak fokus karena memikirkan perkataan Franks saat setelah makan malam tadi juga mimpi aneh yang membuat dadanya sesak begini.

"Yang mulia, saya ingin menyampaikan bahwa Duchess tidak melakukan apapun (maksudnya udah tenang, tidak aneh seperti pagi tadi)"

"Bagaimana keadaan nya sekarang?"

I Became The Wife In The Place Of All My Family's ReincarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang