chapter 18

887 111 0
                                    

POV author

Seketika senyuman nya merekah, Ophir benar benar bisa merasakan perasaan dari mimpinya itu, seperti dirinya yang pernah mengalami kejadian kejadian nya.

Dan tanpa sadar air mata nya telah mengalir sejak awal, "loh kenapa aku menangis?," Tanyanya dalam hati.

"Ini kan bukan diriku sendiri tapi kenapa rasanya sangat familiar?, Apalagi saat Duchess memelukku sesuatu yang terasa hilang saat dulu memenuhi hati ku," ucap nya yang kembali bercucuran air mata.

Dan di hari itu Ophir terus menangis sampai malam sejak kembali dari rumah Duke Devonte, sementara itu Florence terdiam menatap malam nya malam dari balkon kamarnya yang lebar.

Angin semilir menerbangkan beberapa rambut kecil nya, dia bingung harus melakukan apa karena belum mengantuk, "tok tok tok"

Pintu di ketuk, Florence penasaran siapa itu yang berani malam malam jalan ke kamarnya, "ya sebentar!," Teriaknya sebagai pertanda akan membukakan pintu.

Florence berjalan mendekat dari balkon ke pintu kamar nya dan membuka pintu yang ternyata di balik pintu terdapat Albert yang memakai piyama juga, "Albert" ucapnya tanpa menyembunyikan kekagetan nya.

"Mama, aku ingin tidur bersama mu!"

Ucap nya dengan pandangan yang berbeda, "ah..." Florence langsung memahami kenapa Albert seperti ini, dia sekarang sedang dalam siklus kutukannya.

"Masuklah....."

Ucap nya dan menggandeng tangan kecil nya, Duchess tidak lupa untuk menutup pintu kamar nya kembali, mereka naik keranjang Florence menepuk nepuk bantal di samping nya.

Memberi isyarat agar Albert tidur disampingnya, ada sesuatu yang terasa janggal karena Albert berubah tanpa membuat keributan, saat Albert telah berbaring di samping nya Florence mulai bertanya.

"Albert...."

"Ya, mama!?"

"Apa kau tidak memukuli orang saat berjalan kesini?"

"Tidak"

"Sungguh?"

"Ya"

"Aku ingin bertanya"

"Apa?" tanya Florence kembali

"Sebenarnya aku bagimu apa?"

Florence ber 'hah' pelan terkejut dengan pertanyaan dari Albert yang sedang terpengaruh kutukan ini, "Em.... Tentu saja kau anak ku yang berharga...."

"Bohong"

"Aku bersumpah!!!"

"Tapi aku bukan anak mu"

Seketika Florence terkesiap mendengar ucapannya, bukan kah jika Albert dipengaruhi oleh kutukan dia tidak akan bertanya hal-hal aneh seperti ini?, kalau si kutukan itu benar-benar mengetahui Florence bukan ibunya Kenapa dia masih mengamuk jika tidak ada dirinya.

"Siapa bilang? Kau mungkin anak ku di kehidupan sebelumnya" jawab Florence cepat,

"Mama, percaya hal seperti itu?"

"Tentu"

Ucapnya tanpa keragu-raguan dan tersenyum tulus, Albert menatap Florence seperti orang yang terpesona lalu tersenyum kecil dengan jawaban nya.

Setelah itu dia memeluknya dengan erat dan mengajak untuk segera tidur, Florence tersenyum lagi berfikir Brian benar benar menggemaskan saat seumuran Albert.

"Aku benar-benar beruntung bisa melihat anak ku tumbuh dewasa sekali lagi"

Ucapnya dalam hati sembari mengusap usap puncak kepalanya Albert dan jatuh tertidur pulas, sementara itu di dalam alam bawah sadar Albert dia menatap pria besar yang mirip dengan nya duduk disampingnya dengan senyum licik yang merendahkan diri nya.

I Became The Wife In The Place Of All My Family's ReincarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang