chapter 12

5.2K 441 8
                                    

"Tes....tes...."

Satu sama, aku memperhatikan pembunuh yang memengagi bahu kanannya dengan wajah santai ingin membuat pendarahan nya berhenti karena aku berhasil menyobek bahunya itu.

Tapi dia juga berhasil menusuk tangan kiri ku, sampai menembus ke belakang nya, membuat nya seperti lubang yang cukup besar dialiri darah, dan darah terus mengalir dari luka luka kami yang parah.

Untung saja aku punya sihir penyembuhan meskipun sedikit tapi ampuh, jadi aku memberikan jarak sedikit untuk memberhentikan pendarahan di tangan ku yang di lubangi.

Meskipun pendarahan nya telah terhenti tangan kiri ku yang tertusuk, memengang kipas jadi bergemetar dengan hebat, akhirnya aku memutuskan untuk  melompat mundur memberi jarak dari nya sangat jauh.

Karena badan ku juga mulai bergetar tanda kelelahan, pembunuh itu menatap ku dengan senyuman miring nya lalu berkata,

"Bagaimana apa kamu menyerah?, karena jika kau menyerah akan ku pastikan saat sebelum kamu mati ku beri kenikmatan dan tidak ada rasa sakit saat membunuh mu, gimana tawaran yang menarik kan?"

"Hah... Hah.... Dasar anjing!!!, Kau bahkan lebih rendah dari pada hewan dimataku!!!"

Ucap ku dengan nada yang terengah engah, bahkan mataku mulai tidak fokus mungkin obat bius nya bekerja

"Sialan...!!!"

Aku mengumpat dalam hati, karena merasa sangat lemah tidak berdaya untuk pertama kalinya, apa yang harus aku lakukan saat pikiran ku mulai panik.

"Tetap tenang Tia kamu pasti bisa" semangat ku lagi

"Pikirkan apapun, ah.... ada cara!!! Tapi ini adalah penentuan hidup ku, kalau belum di coba pasti tidak akan tahu baiklah sekarang!!!"

Ucap ku dalam hati dan mulai
menyusun rencana mulai dari memperhatikan arah gerakan tangannya, gunakan serangan tipuan dengan kecepatan yang tepat dan menyerang penglihatannya lalu kabur.

"Semoga perhitungan ku tidak salah, karena ini adalah penentuan nya"

"Hahaha hahaha hahaha, menarik ini semakin menarik!!!!"

Dia tertawa jahat, dan tanpa aba-aba mulai menyerang ku lagi, dan aku dengan sekuat tenaga menghindari nya dan melancarkan serangan palsu 3 kali berturut-turut agar iya terkecoh.

Dan benar saja, dia memakan umpan ku dengan baik dan aku bisa menendang nya dengan jurus dari muay thai, dan membuat nya kehilangan keseimbangan.

Pertama aku menarik tangan nya, dengan tangan kanan dan tangan kiri ku menarik leher belakangnya dengan tetap memengang senjata dan agar tidak melukai ku sendiri.

Lalu tendangan lutut kaki kiri ku menghantam perutnya, itu juga dekat dengan ulu hati, setelah itu tangan ku yang tadi menarik nya mulai melepas dengan agak sedikit mendorong nya agar tidak seimbang.

Setelah dia masih membetulkan posisi kuda kuda nya aku telah bersiap dengan kaki kanan ku dan menendang wajahnya agar jatuh.

Dengan jurus yeop chagi dari Taekwondo, dia terhuyung ke belakang aku tidak memberi nya kesempatan untuk beristirahat.

Karena jika dia tidak lengah dia bisa saja menyerang ku dengan cara membabi buta, dan jika menurunkan kewaspadaan saat bertarung bisa bisa saja kemenangan berubah menjadi kematian.

Dengan keadaan seperti itu ia tetap mencoba mengarah kan senjata nya ke perutku tapi bisa ku tangkis dan dengan cepat meringkus nya dengan menusukkan mata kirinya.

"Aaaaaagrrrrh!!!!"

Dia berteriak kesakitan, dan mencoba melepaskan diri dari kuncian ku tapi aku merubah posisi kuncian menjadi lebih kokoh dan dikesempatan itu aku merobek mata kanan nya sampai keluar.

I Became The Wife In The Place Of All My Family's ReincarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang