POV Destiana
"Maksud mu anak dari selir itu?" Tanya ulang Duke kepada ku
"Ya, siapa lagi?"
"Jadi dia.....,Tapi bagaimana kau tahu?" Tanya Duke penasaran
"Aku kan bilang belum bisa membuktikan nya jadi jangan terlalu berharap banyak"
"Ternyata anda memiliki banyak rahasia ya" ucapnya sambil terkekeh geli,
"Semua orang pasti mempunyai satu atau dua rahasia duke" balas ku secara terang-terangan yang memperlihatkan privasi yang ku tunjukan dari perkataan ku.
"Baiklah terimakasih" ucap Duke menyerah mengorek informasi dari ku.
"Saya sarankan untuk tidak terlalu percaya dengan bawahan anda, karena penghianat biasanya ada di manapun dan kapanpun"
"Kau mencurigai siapa?"
"Tidak aku tidak tahu"
"Masa sih bukan kah kau orang yang peka?"
"Aku belum mendapatkan feeling tertentu"
"Oh jadi begitu, baiklah karena kau telah memberitahukan nya aku akan mencoba mengeceknya sendiri"
Setelah percakapan itu berakhir kami sepanjang jalan mulai terbuai dengan pikiran masing-masing, saat sampai rumah aku menyuruh para pelayan untuk menyiapkan bak mandi.
Dan langsung membersihkan diri, saat memakai gaun untuk makan malam aku dibantu oleh lionna dan red, juga sekalian bertanya "apa Mery sudah datang?"
"Ya, dia sedang istirahat sesuai perintah anda"
Mereka menjawab dengan serentak, aku tersenyum puas karena dia bisa istirahat setelah kejadian yang melelahkan tadi, lalu kembali memberi perintah "Bilang padanya aku menunggu saat malam hari"
"Baik nyoya akan kami sampaikan"
Setelah selesai bersiap siap aku segera menuju ruang makan, Albert memasang wajah kesal dan dua anak lainnya, aku segera duduk dan bertanya-tanya kenapa mereka memasang raut wajah seperti itu lalu melirik ke Duke untuk meminta penjelasan.
Dia pura pura tidak melihat lirikan ku karena tidak ingin menjawabnya, "haah....." Akhirnya aku menghela nafas panjang dan bertanya.
"Kenapa suasana disini suram sekali ya?"
Sindir ku lembut sambil melihat wajah mereka satu persatu, mata mereka saling menghindari tatapan ku, "kalau begitu lebih baik aku makan dikamar dari pada suasana yang gelap disini"
Ucap ku sambil bangkit berdiri dari kursi untuk pura pura pergi, tapi akhirnya Albert angkat bicara, "kami mendengar kabar"
"Kabar?" ulang ku lalu kembali duduk ke kursi, mereka bertiga saling lirik dan berkata, "katanya anda membantu calon ratu kabur"
"Deg!!!!"
Aku memasang wajah biasa meski hati ku berdetak kencang dan cepat sambil berpikir "sungguh memang putra mahkota orang yang susah dilawan, dan dikelabui"
"Tapi kakak Albert membantahnya dan memberitahu prajurit istana bahwa anda sedang berjalan-jalan dengan Duke jadi tidak mungkin bisa membantu calon ratu kabur"
Lanjut Joy dengan nada takut takut, aku terkesan karena dia mulai berani memanggil Albert dengan kakak dari pada tuan muda, itu juga atas suruhan orang nya langsung.
"Tapi para prajurit itu keukeh karena perintah putra mahkota, dan mereka merengsek maju untuk memeriksa kediaman kita"
Lanjut Albert menggebu-gebu, "Memang dia orang yang belagu!!!," umpat Wren tiba-tiba, "eh?!!" aku sedikit terkejut lalu memperagakan tangan kananku untuk menyentil mulut nya dari jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Became The Wife In The Place Of All My Family's Reincarnation
Fantasy"Brak!!!" Suara alat berat jatuh dari gedung di tempat ku bekerja dan tanpa ku sadari membuat diriku mati saat itu juga. Aku berusaha untuk tetap tersadar tapi karena darah yang bercucuran dari kepala ku sangat banyak aku tidak tahan untuk menutup m...