Saat kereta mulai bergerak, aku mengingat sesuatu yang penting, lalu memerintahkan pak kusir untuk pergi ke suatu tempat.
Perjalanan yang cukup jauh, tapi akhirnya kami sampai di sana meskipun Aku seorang yang Duchess, tapi aku sama sekali tidak diantar oleh ksatria atau pun pengawal.
Karena mungkin saja mereka tidak mau menjagaku, tapi itu malah membuatku senang karena tidak akan ada yang membebani ku nanti, atau mengawasiku diam-diam.
Kami sampai di sebuah tempat yang sepi di dekat hutan, di situ hanya ada satu rumah yang bahkan terlihat sebentar lagi akan roboh.
Tapi sebenarnya disitu adalah rumah dari seorang yang sangat jenius di kekaisaran ini, yang bernama chayton aland, aku mengenalnya dua minggu yang lalu saat aku pergi memantau keadaan di daerah kekuasaan Duke.
Karena kalau tidak dipantau Aku tidak akan tahu apa yang dibutuhkan oleh rakyat setempat, dan apa saja yang bisa membahayakan kinerja masyarakat, karena jika aku meminta pekerjaan Duchess Aku harus tau apa yang baik atau tidak.
Saat itu aku sedang membeli dan bertanya beberapa harga makanan di pasar sampai aku melihat seseorang laki-laki yang lumayan tua, dia dengan susah payah membawa alat-alatnya nya.
Lalu memberikannya ke para pedagang yang terlihat akrab dengan nya yang langsung dibayar dengan beberapa koin emas, untuk upahnya.
Aku terus saja memperhatikannya, karena mempunyai feeling pria itu akan menghadapi masalah, dan benar saja baru berjalan beberapa menit, tiba-tiba saja para preman pun datang.
Lalu mengganggu nya, aku melihatnya yang kesusahan menutupi koin emas, padahal baru saja dia dapat, tapi akhirnya ketahuan juga.
Lalu preman-preman itu memaksa mengambil koin emas itu dari nya, aku yang tidak tahan terhadap perlakuan mereka langsung mendekat dan menolongnya.
Yaitu dengan cara melawan nya, mereka berlima sementara saya sendiri, dan dalam 5 menit kemudian mereka semua terkapar di tanah, padahal aku tidak memakai pedang ataupun senjata hanya dengan bermodal tangan kosong saja.
Semua orang yang menonton itu memasang wajah takjub, dan untungnya saja aku memakai tudung panjang agar tidak terlihat,
"Huh..... ini belum ada apa-apanya" gumanku sendiri.
Padahal kalau dulu, Aku bahkan bisa di keroyok hampir 20 orang dan aku masih bisa hidup dengan tenang setelah itu terjadi.
Para preman itu kabur, lalu pria tua itu berterima kasih dan mengajakku pergi ke tempatnya, lalu dia menunjukkan beberapa benda yang dia buat.
Disitu aku pun terkejut karena pria tua ini orang yang sangat pintar, dia mengerti tentang teori yang berasal dari fisika sedikit, meskipun teori yang di buat itu, kalau di bumi sudah tidak zaman dan bakal di anggap remeh.
Jadi aku memutuskan untuk memberinya cetak biru mesin uap yang langsung aku buat di sana, dia yang melihat itu langsung terpana matanya berbinar-binar dan mulutnya tersenyum tanpa henti.
Dia bertanya bagaimana aku bisa membuat cetak biru ini aku pun berkata aku hanya terpikirkan sedikit tentang alat itu, dia berkata ini
"Amazing! luar biasa!" Dan semua kata memuji lainnya keluar dari mulutnya.
"Tapi Tuan kau harus mengikuti aturan ku, jika kau ingin cetak biru ini, berada di tanganmu....." Tawar ku
"Ya apapun itu, Aku punya uang yang banyak di sini, atau kamu butuh inti monster? senjata magis? atau senjata hebat yang lain?"
"Tidak... tidak..., aku tidak butuh itu, aku hanya ingin kau membuat nya dan menjual nya kepada pertambangan kami saja, tidak ada yang bisa membelinya lagi darimu kecuali saya"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Became The Wife In The Place Of All My Family's Reincarnation
Fantasy"Brak!!!" Suara alat berat jatuh dari gedung di tempat ku bekerja dan tanpa ku sadari membuat diriku mati saat itu juga. Aku berusaha untuk tetap tersadar tapi karena darah yang bercucuran dari kepala ku sangat banyak aku tidak tahan untuk menutup m...