Huh aku menghela nafas panjang saat sudah sampai di kamar, badan ku menggigil kedinginan karena terkena udara malam saja.
Tapi meskipun begitu aku tetap membuka jendela kamarku lebar lebar, dan berdiri didepan nya.
Sambil menatap langit yang gelap yang dihiasi taburan bintang dan bulan bisa mempercantik nya.
Huff..... Oh ya, kurasa sebentar lagi di Indonesia tahun baru, meskipun tidak ada salju tapi aku tetap senang karena di waktu itu adalah waktu untuk kumpul bersama keluarga.
Kalau misalkan hitungan tanggal ku tidak salah sih..... Dari waktu aku mati dan hidup di sini.
Aku sama sekali tidak menyesal karena mati dan hidup di sini, karena jika di bandingkan dengan satu setengah tahun yang lalu aku benar-benar hidup seperti orang mati yang tidak punya harapan hidup.
Mulai dari makan yang seenak jidat dan tidak sehat jika lagi mood, sakit karena maag, kayak orang linglung, sebodo amat, dekil, kucel, jorok dan lain lain.
Pokoknya saat itu aku benar-benar tidak punya harapan hidup, karena semua keluarga ku mati, bahkan berkali-kali aku ingin bunuh diri duluan.
Tapi selalu saja gagal karena akal sehat ku yang kembali atau teman yang berharga menyadarkan ku, dan membuat ku berfikir ulang.
Hah pokoknya selama satu setengah tahun itu aku benar-benar jatuh dalam keadaan terpuruk, dan yang lebih anehnya lagi secara tidak sengaja aku menemukan sebuah catatan harian di file komik milik Rangga.
Dan itu berisi tentang cerita tentang jika mereka mati kecuali aku, kurasa tanda-tanda kematian mereka benar benar ada karena aku yang kurang teliti.
Lalu di akhir cerita nya terselip sebuah harapan kalau aku akan tetap menjalani hidup seperti biasa, meskipun mereka semua tidak ada.
Karena mereka akan sedih jika tau keadaan ku yang terpuruk itu, dan dari situ aku menangis kencang, rasanya bagai kan jantung ku ditusuk tusuk dan diremas remas.
Ternyata selama ini bukan cuma aku yang menderita.... Karena mereka yang telah pergi juga menderita jika diriku tidak merelakan nya.
Aku merenung selama 2 hari, dan keluar rumah dengan pakaian normal dan bersih untuk pergi ke kuburan tempat mereka dimakamkan.
Di situ aku berdoa dan mencoba meyakinkan mereka dengan berbicara sendiri, meskipun aku tidak tau mereka ada disana atau tidak.
Untuk mendengarkan ucapan ku, aku berkata kalau aku akan hidup seperti biasa lagi tapi aku tidak akan melupakannya kalian sama sekali.
Apalagi untuk suamiku tercinta aku akan mengunci cinta kita disini dan itu tidak akan pernah bisa dilepas atau tergantikan oleh yang lain.
Jadi kau tenang saja dan tak perlu cemburu karena cuma satu yang bisa mengisi hati ku yang dingin yaitu kamu....... Rangga.
Dan semoga saja seperti di cerita komik atau novel roman yang kau buat, kita akan di satukan lagi di kehidupan selanjutnya.
..........
"Eh...... Nyonya kenapa anda menangis???!!!!"
Ucap suara di belakang ku yang tidak lain adalah Mery, dia buru buru mendekat kearah ku dan mengusap air mata ku dengan saputangan yang ia bawa.
Ah aku bahkan tidak kalau menangis, pikir ku sendiri, Mery menatap ku dengan pandangan khawatir, sambil berucap.
"Jika ada sesuatu yang tidak berkenan di hati anda silahkan beritahu saya"
"Tidak....... Tidak ada sesuatu hal yang salah, aku hanya teringat kenangan yang sedih"
Dia pun menatapku dengan sedih, aku melirik nya sekilas, sambil berkata
KAMU SEDANG MEMBACA
I Became The Wife In The Place Of All My Family's Reincarnation
Fantasy"Brak!!!" Suara alat berat jatuh dari gedung di tempat ku bekerja dan tanpa ku sadari membuat diriku mati saat itu juga. Aku berusaha untuk tetap tersadar tapi karena darah yang bercucuran dari kepala ku sangat banyak aku tidak tahan untuk menutup m...