POV Destiana
"Ah dimana aku?"
Ucapku bingung karena baru bangun tidur lalu menatap keseluruhan ruangan dan merasakan bahwa ini tempat yang familiar, aku berfikir sejenak karena perabotan di istana duke jadi lebih canggih seperti di duniaku.
"Tunggu, tunggu ini bukan istana duke tapi ini rumah ibu sama ayah yang asli!!!!"
Ucapku panik dengan jantung yang berdebar keras, kamar tidur memiliki ruang tidur dengan luas 7,43 m2dan memiliki panjang sisi paling pendek 2,50 m dari dinding ke dinding.
"I...ini benar benar rumah lama ku tapi kenapa aku bisa kesini? Apa ini mimpi?"
Aku sedikit ragu dan mencoba mencubit pipiku sendiri yang terasa sakit, "sakit...."
Ucapku pelan entah harus senang atau sedih akan hal ini, "jadi ini bukan mimpi lalu sekarang tanggal berapa? Dan apakah aku pindah dunia itu yang sebenarnya mimpi?"
"Tok tok tok!!!!" Suara pintu diketuk dengan tidak sabaran lalu disusul suara panggilan yang memekakkan telinga ku,
"Tiaaaaaaaaaa!!!!"
"Bangun!!!, kasian suami mu nih!!! Katanya gak tega bangunin kamu yang kebluk (senang tidur)!!!"
"Ih..., udah mam gak usah dibangunin tia keliatan nya capek habis bergadang semalaman"
Sayup-sayup kudengar suara balasan dari balik pintu aku yang mengetahui kalau itu adalah suara Rangga langsung melompat dari kasus dan cepat membuka pintu dan melompat ke pelukannya.
"Rangga!!!! Rangga ini beneran kamu???!" Ucap ku panik dan tidak percaya sambil terus memegangi wajah nya, "i...iya kenapa sayang?" Jawab nya kebingungan.
"Dih..., kenapa ni bocah?"
Tanya ibu ku bingung tapi aku tidak menggubris nya melainkan berfokus pada Rangga, aku mencubit beberapa kali pipinya yang terasa nyata, karena dia mengeluh sakit saat aku tarik.
"Kamu Kenapa sih?" Tanya ibu penasaran, yang akhirnya Rangga angkat bicara, karena mereka melihat mataku berkaca-kaca.
"Tia habis mimpi buruk?" Tanya lembut Rangga yang menenangkan hati ku, aku mengangguk pelan, ibu menatap kasian pada Rangga dan menyuruh turun untuk sarapan lalu berbalik pergi.
"Yuk masuk ke kamar dulu" tawar nya, aku menurutinya yang menggendong ku seperti bayi, dia mengunci pintu kamar dan membawaku ke kasur, "cerita kenapa?"
Aku menggeleng pelan dan satu persatu air mata ku keluar, "ini tanggal berapa?"
"16"
"Bulan?"
"Agustus"
"Tahun"
"2021 masa lupa sih?"
"Hiks hiks... waaaaa waaaa....."
Tangisan ku mulai bertambah kencang, "emang kenapa sih? Cerita lah kalau ada masalah"
Aku memeluknya dengan erat, "aku mimpi buruk kamu, Brian, ibu, bapak dan Dimas ninggalin aku sendiri selama 2 tahun"
"Ninggalin? Tapi gak mungkin kan?" Ucap nya dibawa bercanda masih tidak paham maksud perkataan ku, "ih...., Rangga lelet maksud nya mati gitu...., huaaawaaa!!!! Ucap ku setengah kesal setengah tertawa karena dia tidak paham maksud ku.
"Oh..., Ya gak lah..... Aku mau nya sama kamu terus"
"Bohong! Nanti kamu gak bolehin aku nyusul"
"Boleh boleh, soalnya aku gak tahan jauh-jauhan sama kamu, jadi tenang ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Became The Wife In The Place Of All My Family's Reincarnation
Fantasía"Brak!!!" Suara alat berat jatuh dari gedung di tempat ku bekerja dan tanpa ku sadari membuat diriku mati saat itu juga. Aku berusaha untuk tetap tersadar tapi karena darah yang bercucuran dari kepala ku sangat banyak aku tidak tahan untuk menutup m...