chapter 2 Guru

22.8K 1.9K 49
                                    

Pria itu tidak lain adalah Duke Edward bersama anaknya yang bernama Albert, mereka berdua juga menatapku dengan lekat.

Dan tiba tiba saja... Albert melompat dari pengangan kuat sang Duke yang agak kendur karena lengah saat bertatap mata dengan ku, lalu dia berlari kearah ku sambil melempar tongkat kayu yang tadi di pengang nya dan memeluk ku dengan erat sambil tersenyum cerah.

"Mama! Mama! Aku mencari mu sejak pagi tadi, kukira kau di sembunyikan oleh para pelayan di sini, makanya aku berlari sambil membawa tongkat untuk memberi mereka pelajaran bagi siapa yang menyembunyikan mama!"

Ucap Albert dengan gembira dan tanpa rasa bersalah sekali pun karena memukuli para pelayan hingga babak belur bahkan ada yang hampir saja mati.

Aku menatap wajah Albert dengan perasaan campur aduk antara sedih senang dan bahagia, bahkan aku beberapa kali melihat Duke dan Albert bergantian seakan tidak percaya dengan kenyataan ini.

Bahwa mereka berdua adalah reinkarnasi dari suami dan anak ku meskipun wajah mereka sangat jauh lebih tampan dari pada di kehidupan sebelumnya,

Aku tidak bisa mengontrol emosi ku sendiri, dan akhirnya malah aku menangis lebih keras dari pada yang sebelumnya, Albert yang memperhatikan ku dari tadi langsung memasang wajah marah dan matanya yang tajam berkeliling ke sekitar ruangan yang hanya menemukan Duke yang berdiri di dekat situ.

Dia menganggap bahwa Duke adalah orang yang menyebabkan aku menangis, dengan memasang wajah mengerikan dia berjalan mendekati ayah nya sendiri, tangan kanannya mengacung ke depan seketika itu kayu yang sudah terlempar tadi di tertarik ke tangan nya dengan menggunakan sihir milik nya.

"Jadi kau yang membuat mama ku menangis....., Berarti kau harus tau konsekuensinya...." Suara dingin dan siap menyerang,

Duke hanya memasang wajah datar dan tanpa bersiap dengan kuda kuda yang bagus untuk menahan serangan itu, aku yang masih belum bisa berhenti untuk menangis dan dari tadi cuma bisa melihat Albert yang siap menyerang.

Langsung berusaha mengusap air mata dan berlari memeluk Albert dengan erat sambil berkata untuk menenangkannya,

"Mama tidak apa apa sayang, ini hanya kesalahan mama bukan ayah mu, air mata ini keluar sendiri karena aku terlalu sedih karena bisa melihat wajah mu lagi nak" ucapku sambil mengelus rambut nya.

Albert menatap ku lagi, dan berkata

"Apa itu benar mah?, Kau tak perlu segan segan dengan apa yang akan kulakukan, jika ada orang yang berani membuat mu menangis apalagi terluka"

" Ya, aku berkata yang sebenarnya, dan lebih baik sekarang kita sarapan bersama..... Bagaimana?"

"Ya, kalau itu keinginan mama apapun akan ku lakukan agar.....ukkhh arrrggh!!!"

Balas Albert tapi ucapan nya terputus karena dia sekarang berteriak kesakitan sambil memegangi kepalanya sendiri.

Aku yang melihat itu seketika panik sendiri,

"Albert!!!?, Kamu kenapa nak?" Sambil memegangi badannya yang merosot ke bawah yang akan menyentuh lantai, tapi tiba-tiba saja dia menepis tangan ku yang ingin membantu nya dengan kasar, sambil berkata dengan nada dingin juga menyakitkan.

"Singkirkan tangan mu dasar pengemis kotor!!!"

Tangan ku yang ingin membantu nya lagi, terhenti karena ucapan pedasnya itu, dan entah kenapa dada ku terasa sangat menyakitkan karena di hempas kenyataan bahwa di sini aku adalah anak yatim piatu.

Dan hanya pengemis jalanan kotor bukan dari kalangan bangsawan, juga pencuri untuk bisa memenuhi perut saja, dan orang yang sangat tak pantas menggantikan posisi Duchess Dianna
Dulu.

I Became The Wife In The Place Of All My Family's ReincarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang