Chapter bonus lebaran 2

1.8K 200 8
                                    

Badan ku bergetar hebat, bahkan aku sampai tidak bisa rasakan kaki dan tangan ku lagi, Aisyah panik karena aku mulai nge_drob lagi dan mencoba menenangkan ku.

Kami terdiam dalam keheningan masing masing sampai akhirnya rasa sesak di dada ini menghilang, karena aku bisa menenangkan diri setelah itu aku mengangguk kepada nya.

Yang bermaksud siap untuk menonton video itu, dia memeriksa kondisi ku yang sudah tenang lalu menyetel video nya tapi sebelum itu dia berpesan

"Tia lu bisa mukulin gue kalau hati lu gak kuat nonton ini, tapi jangan pernah sekali kali mukulin diri Lo sendiri oke!, Janji?"

Aku mengangguk dan menyerahkan kedua tangan ku di tangan nya, dia menaruh handphone itu di lantai bersender kan kotak kotak makan yang kami beli sebagai penyangga setelah itu menyalakan videonya lagi.

Gelap hanya itu yang bisa kulihat di dalam video aku merasa hp milik Brian terbanting, Aisyah berkali-kali menatap ku cemas karena didalam layar tidak menunjukkan apapun.

Dia berusaha berkata lewat mata untuk mematikan videonya karena tidak ada satupun yang terjadi setelah itu tapi aku yakin pasti akan ada yang mengirim kan video ini.

Jadi aku dengan sabar menunggu dan benar saja setelah menunggu hampir 30 menit terdengar suara, dan handphone yang diangkat.

"Ksrek ksrek"

Aku menahan nafas ku karena video nya mulai menunjukkan gambar kolong mobil lalu diangkat sampai menunjukkan wajah seseorang anak yang tidak lain adalah Brian.

Wajahnya di penuhi darah yang mengucur deras dari kepalanya, dia berusaha mengusap darah nya dengan sikut kiri yang terjepit oleh kursi depan.

"Oh..... Video nya masih menyala" ucapnya pelan seperti tidak ada rasa sakit.

Dia dengan santai nya berkata "mama jangan khawatir ini tadi mobilnya kepeleset doang dan darah ini cuma luka kecil" suara nya sekarang terdengar bergetar,

"Mama maaf ya, kalau Brian punya salah gak bisa jadi kebanggaan bagi mama atau punya kekurangan yang lain tapi yang pasti Brian sayang sama cinta banget sama mama kok!!!, selalu.... pasti... Hiks.... Hiks....."

Tiba-tiba Brian menangis dan wajahnya sekarang berantakan karena tangisan bercampur darah yang mengucur dari kepala, dia mencoba mengusap wajah nya dan menahan tangisnya.

"Mama tenang aja kita cuma kecelakaan kecil, kepala ku kalau di jahit pasti bakal sembuh, kakek nenek cuma pingsan di sebelah aku nih"

Dia memutar handphone nya ke arah ibu dan ayah ku yang terlihat tertidur pulas padahal kalau dilihat dengan teliti di bagian leher yang tak terlihat di kamera darah segar mengalir dari situ.

Mata ku mengucur kan air mata yang sangat banyak tangan ku gatal ingin merusak sesuatu tapi di tahan oleh Aisyah, dan akhirnya aku hanya meremas pergelangan tangan nya dengan keras.

"Ayah sama paman di depan baik baik aja, jadi mama gak usah khawatir oke janji ya, awas loh kepalaku sekarang pusing aku gak kuat mengang handphone nya lagi"

Ucapnya sambil menyenderkan handphone nya ke dada nya sampai terdengar suara yang sangat ku kenal dari dalam video meskipun tidak terlihat gambar nya karena kamera menghadap dadanya Brian.

"Bri..... Brian..... Kamu masih sadar nak, Brian...."

Terdengar suara krasak krusuk dari kursi depan lalu terdengar lagi kalau Rangga memanggil manggil nama nama yang lain mulai dari Dimas ibu dan ayah ku beberapa kali.

"Bri!!! Kamu masih sadar kan jangan di tidurin dulu nak paksa buat melek inget mama kamu!"

"A.. ayah...." Suara berat Brian sambil mengangkat handphone nya lagi dan menunjukkan wajahnya yang pasrah

I Became The Wife In The Place Of All My Family's ReincarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang