"End cepat bunuh dia!!!" Teriak orang itu dengan susah payah, karena aku mungkin saja sudah menggorok pita suara nya sedikit.
Setelah orang yang bernama end mendengar kata kata ketuanya, dia masih terdiam karena melihat kelakuanku yang tiba-tiba menyerang ketuanya dengan cekatan
"Mungkin dia merasa aneh dengan perempuan yang bisa bertarung layaknya pembunuh" pikir ku tetap mengawasi nya.
Matanya memperhatikan ku dari atas sampai bawah seperti mencari sesuatu, aku yang di lihat seperti itu merasa merinding.
"Apa jangan jangan mereka ingin memperkosa ku dulu habis itu dibunuh?" Pikir ku seram
"Pokoknya aku harus hati-hati dengan orang yang di panggil end ini, karena kekuatan nya tidak main-main, meskipun terlihat masih muda" Gumamku pelan
Terlebih insting ku berkata kalau dia lebih kuat dari pada semua pembunuh yang mengepung ku, bahkan ketuanya sendiri.
Sekarang ia menatap ku dengan tatapan yang berbeda, tidak terlihat niat membunuh nya lagi di matanya.
Saat aku masih menatap nya untuk berjaga jaga tiba-tiba saja dia tertawa keras sambil membuka masker yang menutupi setengah wajahnya.
"Maaf kapten perintah di tolak!"
"Hah??!"
Aku menatap nya dengan tatapan tidak percaya bahkan semua orang yang ada di situ terkejut, dan wajah para pembunuh itu terlihat panik sekali.
Kenapa aku bisa tau mereka terlihat panik?, itu disebabkan karena mereka yang sejak tadi bersembunyi di atas pohon sudah lebih mendekat ke arahku dan kaptennya.
Karena ketuanya terluka parah dan harus segera di obati jadi mereka mulai turun kebawah.
"Hephaestus datang lah!!!"
"Dasar penghianat!!! Teriak sang kapten kesusahan dia sedang di sembuhkan oleh bawahan yang berada di samping nya dengan sihir.
"Sial, dia seorang pemanggil roh!" Gumam ku pelan.
Tiba tiba di samping end muncul harimau yang seluruh tubuhnya terbuat dari api.
"Bakar mereka semua kecuali perempuan itu!!"
"Eh??!"
Aku terkejut dengan perintah nya, dan melihat para pembunuh itu terbakar api dalam sekejap padahal harimau itu tidak menyerang langsung.
Karena api api itu muncul tiba-tiba dari badan mereka semua, mereka mulai panik dan mencoba memadamkannya dengan sihir air.
Tapi itu tetap tidak berhasil karena aku sudah tahu kalau sihir mereka lebih lemah dari nya, itu sangat terlihat perbedaan nya.
Kenapa aku bisa tau ya pasti nya aku di beritahu oleh orang lain yaitu saat pelajaran dengan Jerome tentang sihir atau pun pemanggilan roh.
"Jadi siapa yang lebih kuat diantara itu?" Tanya ku penasaran
"Tergantung, anda kan tahu kalau penyihir itu mempunyai beberapa tingkat"
"Ya, pemula 1-10, menengah 1-10, tinggi 1-10, dan tingkatan raja"
"Ya anda benar, kelas pemanggilan roh juga di bagi menjadi tingkatan yang sama karena itu tergantung pada roh apa yang mereka panggil"
"Apa itu sesuai dengan jumlah MANA di dalam tubuh nya?"
"Ya, anda benar lagi, karena semua makhluk hidup itu mempunyai MANA, tapi tergantung dari dirinya sendiri jika ia bisa melatih nya itu akan memperbanyak nya tapi jika tidak"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Became The Wife In The Place Of All My Family's Reincarnation
Fantasy"Brak!!!" Suara alat berat jatuh dari gedung di tempat ku bekerja dan tanpa ku sadari membuat diriku mati saat itu juga. Aku berusaha untuk tetap tersadar tapi karena darah yang bercucuran dari kepala ku sangat banyak aku tidak tahan untuk menutup m...