Ternyata isi surat itu sangat penting mulai dari ciri-ciri sosok yang menyerang Albert, dan di ketahui tujuan nya adalah membalas kan dendam penyihir itu.
"Tapi dia belum mendapatkan informasi lagi tentang siapa orang itu, jadi sementara Nathan mencari nya aku bisa tenang saja menunggu di rumah dengan tenang"
"Heh.... Dia meremehkan ku ternyata dasar....." Ucap ku tertawa kecil setelah membaca surat nya.
Aku membaca pesan kecil yang tersembunyi di paling bawah surat, setelah membolak-balikkan surat nya jika ada tambahan pesan lagi.
Aku akan datang saat kau membutuhkan ku, atau saat aku sudah menemukan pelakunya dan membawa bukti, lalu jika anda ingin aku datang, anda hanya perlu meniup peluit yang berada di dalam kotak mawar yang ada di depan jendela.
"HM?"
Aku penasaran dengan surat nya yang mengatakan kotak mawar, lalu langsung memeriksa nya dengan berjalan ke arah jendela.
Setelah membuka buka gorden dan menuju ke arah balkon aku melihat sebuah kotak mawar hitam berada di atas pagar, aku segera mendekati nya dan membawanya masuk ke dalam.
"Mawar hitam?, Kurasa aku tau apa arti maksudnya"
"Kesetiaan" ucap ku dalam hati dengan sedih, karena kesetiaan dia bukan untukku Destiana tapi untuk Florence yang pergi.
Jadi aku akan menaruh bunga bunga ini di makam Dianna, karena ia juga orang yang diberikan kesetiaan oleh nya dengan tulus.
"Oh ya kalau di pikir pikir, angin di luar cukup kencang tapi kenapa kotak itu tidak terjatuh?" Pikir ku penasaran, lalu mengeluarkan isi mawar itu dan menemukan sebuah peluit yang cukup unik.
"Ini bagus juga lalu bagaimana caranya memanggil dia hanya dengan meniup peluit?" Pikir ku lagi
"Hah....." Aku menyerah untuk berfikir lalu melanjutkan membalas surat yang tadi untuk tuan aland.
Setelah selesai aku pun beranjak tidur untuk pagi hari yang akan ku lewati besok.
...
POV Edward
Hari hari kemarin berjalan seperti biasa nya setelah pemusnahan kelompok assassin itu, tidak ada masalah serius kecuali Albert yang berubah karena pengaruh kutukan.
Tapi tidak masalah karena Florence tetap berada di samping nya dan itu membuat nya terkendali, aku jadi sering melihatnya di dekat pohon yang paling besar di bukit yang dijadikan sebagai taman.
Karena setiap kali aku akan keluar untuk memantau perkembangan pertambangan aku pasti melewati taman itu.
Dia duduk di atas rumput ditemani Albert yang tertidur di pangkuannya, dan entah kenapa angin yang menggerakkan rambutnya terlihat berkilau di timpa cahaya pagi.
Bahkan angin pun juga membuat daun dan bunga bunga berterbangan di sekitar nya yang menambah kesan bahwa ia adalah sebuah lukisan malaikat yang turun ke bumi demi menjaga anak anak.
"Sungguh indah....."
Ucap ku tanpa sadar saat melihat itu, bahkan di depan para tamu bangsawan yang kembali menginventariskan pertambangan kami.
Bahkan beberapa dari mereka melihat itu dan menyebutnya sebagai Dewi Aphrodite yang turun ke bumi, lalu sekarang rumor rumor mulai terdengar kalau Duchess Florence tidak kalah cantik seperti lady Dianna.
"Hah...."
Aku membuang nafas lelah karena selalu terfikir kan hal itu, bukan soal rumornya melainkan saat itu Florence terlihat sangat mempesona.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Became The Wife In The Place Of All My Family's Reincarnation
Fantasy"Brak!!!" Suara alat berat jatuh dari gedung di tempat ku bekerja dan tanpa ku sadari membuat diriku mati saat itu juga. Aku berusaha untuk tetap tersadar tapi karena darah yang bercucuran dari kepala ku sangat banyak aku tidak tahan untuk menutup m...