🌵17. Ngidam

1.7K 182 1
                                    

Jangan lupa vote&komen

Happy reading...

"Kiana." Panggil Gio pada Kiana yang baru saja keluar kelas. Kiana pun tahu Gio sudah didepan kelasnya dari sejak bel pulang berbunyi.

"Bisa temenin gue belajar nggak? sekarang." Ucap Gio.

Kiana menatap Gio datar, padahal sebelumnya dia sudah bilang bahwa dirinya akan bisa menjadi tutornya mulai minggu depan.

"Nggak bisa." Bukan Kiana yang menjawab melainkan Riko. "Kita mau kerja kelompok." Lanjutnya.

"Ayo." Ajak Riko lalu menggandeng lengan Kiana dan melangkah pergi dari situ.

Sedangkan Gio menatap kepergian mereka dengan senyum smirknya.

Kiana melepaskan tangannya dari gandengan Riko setelah sampai diparkiran.
"Kita nggak ada kerja kelompok." Ucap Kiana.

"Siapa bilang?" Tanya Riko. "Lo nggak inget tugas dari bu Dewi?"

"Lo nggak inget gue bilang kita kerjain hari sabtu?" Tanya Kiana balik.

"Yaudah kalau gitu kita beli bahannya aja buat hari sabtu." Tawar Riko sambil tersenyum.

"Gak bisa," Ucap Kiana, langsung membuka pintu mobilnya namun Riko langsung menutupnya kembali.

"Ck! Ayolah Kiaaa, masa cuma sebentar doang lo nggak bisa." Bujuk Riko.

"Minggir." Suruh Kiana pada Riko yang menghalangi pintu mobilnya.

"Nggak mau!" Ucap Riko sambil melipat tangan didepan dadanya berpura-pura ngambek.

"Kalian ngapain?" Tanya Rafan yang tiba-tiba datang.

"Eh Fan tangan lo udah sembuh tuh?" Tanya Riko pada Rafan.

Rafan mengangguk,menatap Riko heran. "Udah, kenapa?"

Riko langsung merampas kunci mobil yang ada ditangan Kiana lalu memberikannya kepada Rafan.
"Lo bawa mobilnya Kia ya, gua sama Kia mau kerja kelompok." Pinta Riko.

Rafan mengangguk. "Oke, Kalian hati-hati."

Riko langsung menarik Kiana menuju motornya.

"Pakek!" Suruh Riko pada Kiana memberikan helmnya. Dia sudah menaiki motornya sedangkan Kiana masih berdiri.

tetapi Kiana malah mengembalikan helm itu ke tangan Riko. "Gak bisa,"

"Lo nggak bisa pake helm? sini gue pakein." Ucap Riko.

Kiana memutar bola matanya malas, bukan itu yang dia maksud. "Gue udah bilang sama lo, kita kerja kelompok hari sabtu." Ucapnya malas.

Riko langsung turun dari motornya, menarik Kiana mendekat lalu memasangkan helm pada Kiana. Kiana yang diperlakuan seperti itu dari Riko hanya terdiam.

"Yaudah kita kerja kelompok hari sabtu. Hari ini kita jalan-jalan aja sebagai tanda perteman kita, gimana?" Ucap Riko lembut sambil tersenyum.

Kiana terdiam, tiba-tiba saja dia kehabisan kata-kata.

"Ayo naik." Ajak Riko dan Kiana pun menurut saja.

Saat ingin menjalankan motornya Riko sengaja mengegas motornya secara tiba-tiba membuat Kiana hampir terjungkal kebelakang, tetapi tidak terjadi karena Kiana memeluk tubuh Riko.

CACTUS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang