🌵29. Undangan

1.3K 154 3
                                    

Jangan lupa vote&komen

Happy reading...

"Kita ada urusan apa?" Tanya Kiana. Tadi Riko bilang ia membawa Kiana karena ada urusan, tetapi mereka malah sampai dikantin.

"Urusan perut." Jawab Riko santai. Ia mendorong Kiana pelan agar pacar duduk di bangku kantin.

"Lo bawa gue pergi cuma mau ke kantin?" Kesal Kiana.

Riko menutup mulut Kiana dengan jari telunjuknya. "Ssttt, lo nggak capek apa marah-marah mulu dari tadi? mending kita makan."

"Tunggu sini biar gue yang pesan." Ucap Riko sebelum pergi. Kiana hanya menghela nafas sabar.

Setelah beberapa menit Riko kembali dengan dua piring nasi goreng dan jus jeruk.

"Dimakan ya cantik." Ujar Riko tersenyum.

"Hmm, Makasih."

"Gimana sama Sarah?" Tanya Kiana.

"Udah biarin aja biar si Nathan yang ngurus." Ucap Riko santai.

"OMG ANA!" Nada tiba-tiba menghampiri meja mereka dengan antek-anteknya bersama Hellene, Rafan, Sam, dan Ben

Riko menggerutu dalam hatinya.

Ck. Ada aja yang ganggu.

"Gila! lo ngapain belain mak lampir Sarah tadi?!" Nada gregetan.

"Harusnya biarin aja tuh dia tadi jadi tetelan!" Timpal Ben sambil mengunyah kuaci.

"Mereka ngasih balasan yang nggak setimpal. Itu terlalu berlebihan." Jawab Kiana.

Hellene mengangguk. "Ana benar. Sarah emang jahat. Tapi kita nggak seharusnya memperlakukan dia seperti hewan, dia itu manusia. Hatinya pasti sakit banget di perlakukan kayak gitu." Sam langsung mengelus kepala Hellene. Pacarnya memang memiliki hati yang sangat lembut.

"Cara mereka salah." Ucap Sam.

"Lo gapapa kan?" Tanya Rafan khawatir pada Kiana. Namun Kiana tidak menjawab dia pura-pura kembali memakan nasi gorengnya.

"Lo tenang aja selama ada gue, Kia pasti baik-baik aja." Riko merangkul bahu Kiana.

Ben bergidik berlaga seperti orang ingin muntah. "Najis bucinnn."

"IRI? BILANG BABI!" Ledek Riko. Tepat saat itu Ben langsung melempar kuaci ke arah Riko.

"Nathan kemana?" Tanya Rafan.

"Lagi ngurus mak lampir." Jawab Riko.

"Maksud lo Sarah?" Nada cengo. "Pffttt."

"Sabtu malem gue mau ngundang kalian ke rumah." Ucap Rafan membuat Kiana menatapnya.

"Wow ada apa nih? makan-makan?" Tanya Ben berbinar.

"Jangan malu-maluin," Ucap Sam dingin.

"Cot lo batu." Cetuk Ben.

"Iya, Nyokap gue ulang tahun makanya mau masak banyak. Gue di suruh ajak kalian."

"Boleh tuh, Lagian kita juga nggak pernah tuh ke rumah lo." Ucap Nada.

"Wah pasti rumah lo besar banget nich, banyak makanan!" Seru Ben.

"Emang mau ngapain lo?" Tanya Nada

CACTUS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang