🌵65. Selamat Tinggal

2.8K 252 34
                                    

"Perpisahaan memang tak akan pernah mudah karena sifat dasar manusia ingin memiliki bukan melepaskan."

Duk. Duk. Duk.

"ABANG BUKA PINTUNYA! WOY RIKO BANGUN!!!" Teriak Keysha dari luar kamar Riko.

Lelaki itu membuka matanya kesal. Kemudian ia berjalan ke arah pintu dengan wajah tertekuk.

"Apaan sih?!" Kesalnya.

"Tadi Gio kesini ngasih ini." Beritahu Keysha. Anak itu menunjukkan sebuah amplop yang berisi surat.

"Terus kalo lo di kasih surat cinta sama dia, apa urusannya sama gue?" Tanyanya sinis.

"Kampret!" Umpat Keysha. "Ini buat lo! katanya dari kak Kia." Ucap Keysha.

Riko dengan sigap langsung merampas surat itu cepat. Kemudian ia kembali menutup pintu membuat Keysha mengumpat.

Ia duduk di tepi ranjangnya lalu membuka surat itu cepat. Riko mulai membacanya.

Dear, Riko..

Pengalaman yang luar biasa bisa mengenalmu. Senang sekali bertemu denganmu dalam hidupku. Terima kasih telah menjagaku dan membuatku merasa aman di sekitarmu.

Terima kasih telah mengajariku banyak hal dalam jangka panjang. Terima kasih telah menjadi pendamping terbaik dalam perjalanan ini. Mengucapkan selamat tinggal adalah salah satu bagian yang sulit hari ini.

Aku selalu mengagumi mu apa adanya. Kamu menjadi satu di antara orang terbaik yang pernah Aku temui. Aku ingin menyimpan semua kenangan indah ini di hatiku dan melihat ke depan. Harapan terbaik ku untukmu dan untuk babak baru kehidupanmu.

Selamat tinggal.

Tertanda,
Kianara Ganendra

Selamat tinggal.

Ia membaca ulang kembali kalimat terakhir pada kertas itu. Rahang Riko mengeras setelah membaca surat itu. Ia kemudian mengambil handphonenya, membaca ulang sebuah pesan yang dikirim Gio semalam.

Gio
bsk 09.30, bandara Soekarno Hatta.
dtg atau mnyesal krn lo g bsa liat dia lg nntiny

"Datang atau pun engga, gue udah ngerasain penyesalan itu dalam diri gue." Lirih Riko.

Ia melihat jam dinding pukul 08.30 itu artinya satu jam lagi Kiana akan pergi meninggalkan negara ini. Ia membanting tubuhnya kasar diatas kasur. Ia menghela nafas, lagi-lagi gadis itu akan pergi.

🌵🌵🌵

Satu persatu teman dan keluarga Kiana mengucapkan salam perpisahan kepadanya. Hari ini ia akan berangkat ke Hawaii. Kini mereka semua ada di bandara untuk mengantar Kiana.

"Gue boleh ikut nggak Na?" Ucap Gio dengan wajah melas. Kiana tertawa melihatnya.

"Makasih Gio, lo udah baik selama ini. Dan kalian makasih juga udah mau jadi temen gue." Ujar Kiana.

Gio tersenyum tipis. Jadi gini rasanya melepaskan sesuatu yang bahkan belum pernah kita genggam. Mungkin berat rasanya, tapi ia tidak boleh egois.

"Mah, Pah aku pamit ya. Kalian jaga diri baik-baik." Pamit Kiana.

"Ara juga ya jaga kesehatan disana." Ucap Stella.

CACTUS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang