🌵21. Tutor belajar

1.3K 175 1
                                    

Jangan lupa vote&komen

Happy reading...

Kiana berlarian di sepanjang koridor rumah sakit mamanya di rawat. Saat memasuki ruangan dia melihat banyak suster yang sedang menahan mamanya agar berhenti.Keadaan mamanya yang sedang berteriak-teriak juga banyak barang-barang yang hancur.

"LEPAS! LEPASIN SAYA! KAMU PEMBUNUH!!"

Kiana langsung menghampiri mamanya dan memeluk wanita itu.
"Mah, Ini Ana."

Raut wajah Stella nampak ketakutan. Dia memegang kedua bahu Kiana sambil melihat sekelilingnya dengan wajah ketakutan.
"Ana...Kiana.."

"Iya ma ini Ana."

"Dia...pembunuh itu..." Bisik Stella pada Kiana sangat ketakutan. "Dia... ada disini..."

Kiana mengikuti pandangan Stella yang menatap sekeliling. Dia sangat bingung mengapa mamanya sampai sangat ketakutan seperti ini.

Stella memegang kedua bahu Kiana dengan kecang. Wajahnya pucat, tangannya juga gemetar. "Lelaki itu... INGIN MELENYAPKAN KAMU!"

Setelah mengucapkan kata-kata itu Stella langsung berteriak sambil menutup kedua telinganya sendiri dan memejamkan matanya.
"NGGAK!!! KAMU PEMBUNUH!! PERGI DARI SINI!!"

Kiana langsung memeluk tubuh stella yang gemetar dia melirik suster memberi aba-aba lalu suster itu langsung menyuntikkan obat bius hingga Stella kehilangan kesadaran.

Kiana menghela nafasnya. Wajahnya benar-benar bingung. Apa maksud dari omongan yang diucapkan oleh Stella.

"Sebenarnya ada apa dengan mama saya?" Tanya Kiana.

"Sebelumnya keadaan ibu Stella baik-baik saja, tapi pada saat saya tinggal untuk mengambil makanan dan ketika saya kembali dia sudah berteriak seperti itu." Jawab suster.

Kiana semakin bingung. Dia melihat sekeliling ruangan hingga matanya menanggkap sebuah CCTV di sudut ruangan.

"Sus tolong jaga mama saya, jangan tinggalkan dia sendiri." Pinta Kiana sebelum pergi.

Lalu Kiana pergi ke sebuah ruangan rekaman cctv. Dia sudah meminta izin kepada penjaga keamanan di sana dia juga di temani untuk memeriksa cctv di ruang rawat mamanya.

"Pak coba putar rekaman cctv nya tiga puluh menit yang lalu." Ucap Kiana.

Bapak itu pun langsung memutarnya. Kiana menatap layar yang menampilkan cctv. Beberapa detik tidak ada apapun yang terjadi. Namun hingga ada seorang lelaki memasuki ruangan tersebut. Badannya di tutup oleh jaket hingga hingga menutupi kepalanya. Kiana juga memperhatikan baju lelaki itu, dari celananya dia tahu bahwa orang itu masih mengenakan seragam SMA sama sepertinya.

Kiana masih memperhatikan layar didepannya. Lelaki misterius itu masih berdiri disana seperti membicarakan sesuatu kepada mamanya hingga membuat mamanya menghampiri lelaki itu sambil memukulinya. Dan lelaki itu mendorong tubuh mamanya hingga terjatuh lalu pergi dari sana.

Tangan Kiana mengepal kuat. Lalu dia memukul meja dengan keras hingga bapak yang ada di sana terlonjak kaget. Dia tidak akan membiarkan seseorang mengganggu mamanya. Lihat saja Kiana akan mencarinya.

•••

Mata Kiana terus menatap langit-langit kamar. sekarang sudah pukul dua pagi, tetapi dia tidak bisa tidur. Lalu dia segera duduk, membuka laci di meja nakasnya. mengambil sebuah botol kecil yang berisi obat di dalamnya.

CACTUS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang