🌵38. Putus atau terus?

1.3K 145 5
                                    

Jangan lupa vote&komen

Happy reading...

Sejak jam pertama hingga istirahat Riko tidak menunjukkan batang hidungnya. Anak itu bolos pelajaran. Kiana jadi merasa bersalah, hanya karena marah dengannya Riko sampai bolos pelajaran seperti ini.

Kelas sangat sepi hanya ada dirinya sekarang. Pikirnya dimana Riko, Apa dia pulang. Tetapi tidak mungkin karena tas cowok itu masih tertata rapih di kursinya itu.

Karena Riko tak kunjung kembali, Akhirnya Kiana pun memutuskan untuk mencarinya. Dia harus segera meminta maaf pada lelaki itu. Ia pun menghampiri salah meja kantin tempat Riko biasa duduk dengan teman-temannya.

"Kalian lihat Riko?" Tanya Kiana langsung.

Sontak semua yang ada di meja itu menoleh ke arahnya. Disana ada Rafan, Nathan, Sam ,Ben , Nada dan Hellene. Hanya Riko yang tidak ada.

"Ohhh Riko, tadi gue ketemu tuh sama dia di toilet." Ucap Ben.

Kiana mengangguk. "Thanks." Ucapnya lalu kembali melangkah menuju tempat dimana Riko berada.

"Kok tumben Ana nanyain Riko? bukannya mereka bareng terus ya." Ucap Ben heran.

"Gimana dia nggak nyariin, itu si Riko dari jam pertama udah cabut." Jawab Nathan.

"Dia bolos?" Tanya Rafan, Nathan hanya mengangguk.

"Tumben tuh bocah bolos lagi, padahal semenjak jadian sama Ana dia jadi bocah rajin." Ucap Nada.

Ben mengusap dagunya. "Kayanya gua kudu pacaran dulu deh biar rajin kaya Riko." Cetuknya.

Nathan menoer pala Ben. "NGGAK GITU JUGA. LO MAH EMANG DARI BROJOL UDAH MALES." Ucap Nathan kesal.

"Gimana gue nggak malas, nyokap gue aja ngelahirin gue sambil rebahan." Sahut Ben.

Nathan membuang nafasnya kasar. Ia menatap Ben dengan sangat kesal. "Anjing, emosi gue." Ucapnya sembari mengelus dada.

"Lo berdua kembar, tapi sifat lo doang yang kayak setan." Nathan menunjuk Ben.

"Nyokap lo ngelahirin lo posisi duduk apa rebahan?" Tanya Nathan pada kembaran Ben.

"Jungkook," Jawab Sam malas dengan wajah datar.

Nathan dan Ben di buat terpingkal ngakak mendengar jawabannya. Tapi setelah mengatakan itu, ia langsung tersentak ketika gadis disampingnya memukulnya dengan keras.

"Kamu kok ngeledek bias aku?!" Hellene murka.

"Emang aku ngatain bias kamu?" Tanya Sam santai.

"Tau lah, aku males sama kamu!" Hellene berdiri dari duduknya. "Nanti nggak usah pulang sama aku!"

"Jangan, nanti kamu pulang sama siapa?" Tanya Sam mulai panik karena gadisnya merajuk.

"Sama Jungkook!" Jawabnya kesal, kemudian ia pergi meninggalkan pacarnya.

Nathan dan Ben tak berhenti menertawakan temannya. Sedangkan Nada dan Rafan menatapnya dengan wajah cengo.

"HAHAHAHA." Nathan dan ben tertawa lepas

"Kayanya lo emang udah paling cocok diem Sam." Nathan memegangin perutnya sakit.

"Anjirr ngakak banget gua sampe pengen mampus." Ujar Ben. Sedangkan Sam sudah menatap kedua orang itu kesal.

CACTUS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang