Jangan lupa vote&komen
Happy reading...
••
•
"Pakcepak cepak cepak jedarrr."
"Nang ning nang serrr."
"Pakcepak cepak cepak jedarrr."
"Plak timplang timplung."
"Diem!" Sentak Nada.
Ia yang sedang asik makan di meja kantin merasa terganggu dengan suara kedua manusia astral itu. Siapa lagi kalau bukan Nathan dan Ben. Apalagi saat ia menyadari bahwa meja mereka lah yang paling berisik.
"Gue dari tadi diem kok! Nggak kemana mana tuh, Ye gak?" Nathan memastikan pada Ben.
Ben mengangguk setuju. "Yoi ma bro!"
Keduanya menyatukan kepalan tangan mereka ber tos ria.
Ben menyenggol lengan Nathan memberi kode untuk melihat seseorang.
"Pssttt! Sarah." Tunjuknya pada gadis yang sedang berjalan mencari meja untuk ia duduki.Wajah Nathan langsung sumringah. Ia kemudian mengangkat tangannya melambaikan pada Sarah. "Sarah! sini gabung." Ajaknya.
Sarah hanya melihat Nathan sekilas, ia juga melihat teman-temannya di meja yang sama. Sarah kemudian memilih pergi dari kantin, membuat Nathan menatapnya heran.
Nathan langsung bangkit berniat mengejar Sarah. Teman-temannya menatap heran, hanya Ben yang santai kembali melanjutkan kegiatan mengupas kuacinya.
"Tadi gue liat Sarah pingsan," Ucap Rafan tiba-tiba.
"Iya, terus Riko yang bawa dia ke UKS." Beritahu Hellene.
"Palingan pura-pura." Cetuk Nada.
"Akhir-akhir ini Riko jarang ngumpul sama kita." Sam bersuara.
"Apa dia lagi ada masalah? tadi gue juga liat mukanya lebam kayak orang abis berantem." Ucap Rafan.
"Kalo soal itu gue nggak tau. Tapi..." Nada menggantung kalimatnya, ia melirik Hellene.
"Kenapa?" Tanya Rafan.
"Kayaknya hubungan Riko sama Kiana lagi nggak baik-baik aja." Ucap Nada hati-hati.
"Lo tau darimana?"
"Udah dua hari mereka saling diem-dieman dan mereka juga selalu menghindar satu sama lain." Ujar Nada.
Rafan seketika menyadari sesuatu. Luka pada wajah Kiana dan Riko itu ada secara bersamaan. Dan luka mereka itu masih baru. apa mungkin keduanya saling berkelahi dengan fisik. Rafan menggeleng berusaha membuang pikiran negatifnya.
Nathan akhirnya berhasil mengejar Sarah. Ia meraih tangan gadis itu sehingga membuatnya berhenti.
"Kenapa?" Tanya Sarah jutek.
Nathan mengerutkan keningnya heran karena perubahan sikap Sarah. "Lo yang kenapa? Kok jadi ngejauh dari gue."
Sarah terkekeh sinis. "Ngejauh dari lo? Emangnya kita pernah deket?"
"Malampir lo jangan aneh-aneh deh! lo lagi nge prank gue kan?" Nathan menganggapnya candaan.
"Apa lo sakit ya?" Nathan mencoba menyentuh kening Sarah namun gadis itu menghempas tangannya membuatnya tersentak."Jangan sentuh gue!" Bentak Sarah kencang. Ia menatap Nathan tajam dengan wajah tak bersahabat.
"Denger gue ya Nathan. Mulai sekarang jauhi gue, gue nggak mau temenan lagi sama lo atau teman-teman lo yang lain itu! dan jangan sekalipun lagi lo ganggu hidup gue ataupun muncul di hadapan gue!!" Bentak Sarah, Nathan menatapnya tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CACTUS [END]
Novela Juvenil[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Kianara Ganendra, Gadis dingin dengan sejuta rahasia yang di milikinya. Ia memiliki trauma pada masa lalunya yang membuatnya meninggalkan tempat tinggalnya di Indonesia dan menetap di Hawaii. Namun satu hal yang harus m...