🌵8. Pemilik Coffee Shop

2.1K 229 4
                                    

Jangan lupa vote&komen

Happy reading...

Kiana menelusuri koridor menuju loker miliknya. Dia ingin menaruh jas labnya karena jas itu baru saja dipakai praktik tadi. Kiana memasuki ruangan yang terlihat sepi, hanya ada Irenne dan Nada yang sedang asik mengobrol.

"Astaga," Kiana terpekik ketika banyak barang yang berjatuhan saat ia membuka loker. Dia melihat ada banyak bunga, coklat, surat dan beberapa barang lainnya. Dia terlihat bingung apakah dia salah membuka loker.

"Lo nggak salah loker." Suara Nada langsung membuat Kiana menoleh.

"Ini punya siapa?" Tanyanya pada Nada dan Irenne yang menghampiri mereka.

"Ya punya lo lah." Jawab Nada.

Hellen mengangguk. "Iya, dari fans kamu."

"Fans?" Kiana bingung sejak kapan ia punya fans. Ah iya dia ingat sesuatu ini semua pasti karena pertengkarannya dengan Sarah waktu dikantin kemarin.

"Hm enak ya jadi lo,banak baru tapi udah banyak yang suka." Ucap Nada.

Kiana memunguti beberapa coklat yang berjatuhan tadi. "Kalian mau?" Tawarnya pada Nada dan irenne.

"Hah serius?" Tanya Hellen antusias. Nada juga tertarik.

Kiana mengangguk. "Ambil aja semuanya, gue nggak suka lokernya jadi sempit." Ujarnya. Kiana tidak berminat sama sekali. Daripada dibuang dia bisa saja dicap tidak menghargai pemberian orang jadi lebih baik dibagikan saja.

"Ini banyak banget serius buat kita semua? lo nggak mau satu pun?" Tanya Nada ,Kiana hanya menggeleng.

"Wah gila banyak banget bisa gendut nih gue. Thanks ya." Ucap Nada yang sedang memasuki coklat kedalam tasnya.

"Ekhmm." Mereka bertiga menoleh saat ada cowok yang berdeham.

"Hai gue Gio." Sapa cowok itu mengulurkan tangannya pada Kiana.

Kiana membalaskan uluran tangan itu. "Ana," Balasnya singkat.

"Gue udah tau nama lo kok, kemarin gue liat lo di kantin." Ujar Gio. Kiana heran mengapa semua orang bisa mengenalnya apa karena ia bertengkar dengan Sarah.

"Ada apa?" Tanya Kiana langsung.

"Emm gue kesini cuma mau ngasih ini." Gio memberikan sebuket bunga mawar putih dan coklat.
"Gue ngefans banget sama lo, tolong terima ya." Ucapnya sambil tersenyum.

"Sorry tapi gue nggak suka bunga." Tolak Kiana.

"Yaudah anggap aja ini bunga terakhir dari gue, tapi tolong terima ya?" Ujar Gio.

Nada mengikut lengan Kiana. "Udah terima aja."

Kiana mengangguk menerimanya "Oke thanks."

Gio tersenyum. "Kalau gitu gue balik duluan ya, bye Ana."

"Kayaknya dia suka sama kamu Ana." Ucap Hellen.

Kiana hanya mengangkat bahunya acuh. "Nggak kenal,"

"Seriusan lo nggak kenal sama dia? dia itu ketua geng Anglaster loh!" Ucap Nada heboh.
Kiana heran ia baru tahu kalau ada geng semacam itu disekolah.

"Aku yakin banget dia suka sama kamu." Kata Hellen lagi.
"Soalnya yang aku tau dia itu orangnya susah dideketin."

Nada menggangguk. "Bener banget! eh tapi lo kan pacarnya Rafan kalau Gio deketin gimana?"

CACTUS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang