🌵40. Usai

1.2K 134 2
                                    

Jangan lupa vote&komen

Happy reading...

Kiana masih diam dalam posisi meringkuk. Ia sudah tidak memikirkan rasa sakitnya. Sekarang ia hanya menunduk menyembunyikan wajah aslinya. Padahal semua yang ia lakukan percuma karena semua orang sudah tahu siapa The Lucifer sebenarnya.

"WOAH! GILA!"

"Jadi selama ini The Lucifer itu cewek?"

"Widih cakep juga tuh cewek!"

Beberapa penonton sibuk membicarakan The Lucifer. Arkan merasa geram dengan keadaan ini, ia ingin segera menarik Kiana dari sana. Apalagi melihat keadaan gadis itu yang sudah babak belur.

Riko terpaku beberapa saat. Ia sempat tidak percaya dengan seseorang di hadapannya. Ia tidak percaya bahwa Kiana adalah The Lucifer. Tetapi ia melihat dengan mata kepalanya sendiri membuatnya sadar bahwa ini benar-benar Kiana, gadisnya.

Riko melangkahkan kakinya menghampiri Kiana yang masih dalam posisi sama.

"Kia," Panggil Riko dengan suara lembut tidak sekasar saat ia berhadapan dengan The Lucifer. Ia mencoba meraih Kiana untuk membantu gadis itu bangun. Tetapi Kiana menghindarinya dan kembali bangkit sendiri.

"Padahal gue belum kalah, tapi lo udah bongkar siapa identitas gue." Kiana terkekeh sinis.

Sekarang wajahnya sudah terlihat sangat jelas. Kiana dengan rambutnya yang diikat satu sedikit berantakan, membuat semua orang tidak percaya bahwa ia benar-benar seorang perempuan.

"Kenapa diam? lawan gue." Suruh Kiana menatap Riko. Ia mengembalikan kalimat yang lelaki itu katakan tadi.

Riko menggeleng. "Kia, kenapa lo-"

"Kaget?" Kiana memotong omongan Riko.

Kiana kembali menyerang Riko membuat penonton kembali riuh. Riko tidak membalasnya ia hanya menangkis gerakan Kiana. Kiana mencoba memberikan pukulan pada Riko tetapi lelaki itu malah memutar tangannya dan mengunci tubuh Kiana dari belakang.

"Kia, gue mohon berhenti." Pinta Riko dari belakang tubuh Kiana. Keduanya sama sama dengan nafas yang tersengal-sengal.

"Kenapa berhenti? pertandingannya belum selesai," Jawab Kiana.

"Kalau lo mau berhenti, lawan gue. Gue akan berhenti sampai salah satu dari kita ada yang menang."

Kiana menyikut perut Riko, ia berhasil melepaskan dirinya dari kuncian lelaki itu. Kemudian ia menendang keras tubuh lelaki itu hingga membuat Riko jatuh terbaring diatas Ring.

Kiana duduk diatas tubuh Riko. Ia menarik kerah kaus lelaki itu dengan kasar.

"Lawan gue," Tekannya.

Riko menggeleng. "Nggak mau,"

"Pukul gue Ki. Gue pantes dapetin itu, bahkan lebih."

Kiana mengangguk. "Lo yang minta,"

Ia pun memukuli wajah Riko dengan posisi Kiana diatas tubuh lelaki itu. Tidak ada perlawan sedikit pun dari Riko, justru ia terlihat menikmatinya.

Cukup lama ia melakukannya. Sampai akhirnya Kiana melihat hidung Riko yang mengeluarkan darah, Kiana berhenti dengan nafas yang memburu. Ia menatap Riko yang juga menatapnya.

CACTUS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang