Jangan lupa pencet bintang, gratis kok:)
selamat membaca...
Malamnya Kiana kembali menunjukkan dirinya sebagai The Lucifer. Ia kembali mendatangin mansion dengan tudung di kepalanya serta pakaian serba hitam.
Kiana menghampiri sisi arena bagian tarung bebas. Kebetulan ada Arkan disana yang juga melirik ke arahnya. Arkan melihat Kiana dengan tatapan bingung. Pikirnya sudah lama The Lucifer tidak muncul.
"Lo kenapa ada di sini?" Tanya Arkan setelah Kiana sampai di hadapannya.
"Gue mau turun, malam ini." Ujar Kiana menatap arena dimana terdapat dua orang sedang berkelahi.
Arkan yang merasa ada yang tidak beres dengan Kiana, Ia menarik gadis itu ke tempat yang lebih sepi.
"Na, lo ada masalah?" Tanya Arkan memegang bahu Kiana.
"Memangnya kapan gue nggak pernah punya masalah?" Kiana tersenyum miris.
"Cerita sama gue Na," Arkan menatap manik mata Kiana. "Apa ini ada hubungannya sama bokap lo?"
"Bukan," Kiana menatap Arkan. "Bisa bantu gue turun malam ini?" Pintanya mengalihkan pembicaraan.
Arkan tersenyum tipis. "Apa gue bisa larang lo?"
Arkan mengerti Kiana sangat butuh ini untuk melampiaskan amarahnya.🌵🌵🌵
Arkan dan Kiana sama sama menunggu di sisi ring pertandingan. Mereka berdua serius memperhatikan taktik sepasang lawan yang sedang beradu jotos di dalam ring itu.
Peraturannya adalah setiap sepasang lawan jika salah satu dari mereka menang, maka mereka harus siap melawan orang baru yang suka rela mau melawan mereka. Dan orang itu bebas mengajukan dirinya asalkan dirinya bersedia. Jika sudah ada pemenang yang tidak memiliki lawan lagi atau tidak ada yang berani melawannya, maka ia akan dinyatakan menang dan berhak mendapatkan hadiah berupa uang yang jumlahnya cukup besar. Oleh karena itu pertandingan ini dinamakan tarung bebas.
"Kalo Draco menang kali ini, lo bisa lawan dia." Ujar Arkan.
Kini giliran mereka memperhatikan Draco yang termasuk musuh besar The Lucifer. Ketua gengster itu sangat berusaha untuk menang. Ia terus melawan musuhnya dengan sangat brutal hingga dalam beberapa menit akhir ia dinyatakan benar benar menang.
"Siapa lagi yang berani lawan gue!!" Teriak Draco sombong. Ia menatap sekelilingnya.
Kiana dan Arkan juga memperhatikan, menunggu siapa yang akan melawan Draco selanjutnya. Jika benar-benar tidak ada. Maka The Lucifer akan menunjuk dirinya sendiri.
"MANA LAWAN GUE?!" Teriak Draco kesetanan.
"Gue disini,"
Seolah menjadi pusat, semua orang yang ada disana menatap sosok yang baru saja memasuki Ring pertandingan. Ia bukan The Lucifer. Tapi sosok seorang laki-laki.
"Ohhh lo bocah kemarin yang menang tarung bebas." Draco mengangguk paham.
"Baru turun sekali aja udah sok sok an lawan gue, nyari mati lo?!!"
"Bacot!"
Lelaki yang menjadi lawan Draco itu langsung memberikan serangannya secara tiba-tiba hingga membuat Draco yang belum siap harus tersungkur. Penonton mendadak langsung menjadi Riuh kembali.
Draco yang tak terima langsung kembali bangkit. Ia memberikan bogeman tetapi lawannya menghindar, itu sontak membuatnya semakin kesal. Pertandingan pun menjadi sangat brutal karena dua orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CACTUS [END]
أدب المراهقين[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Kianara Ganendra, Gadis dingin dengan sejuta rahasia yang di milikinya. Ia memiliki trauma pada masa lalunya yang membuatnya meninggalkan tempat tinggalnya di Indonesia dan menetap di Hawaii. Namun satu hal yang harus m...