Jangan lupa vote & komen
Happy reading..
Sebuah mobil memasuki perkarangan rumah mewah berlantai tiga dengan cat berwana putih. Pintu mobil terbuka menampakkan Kiana dengan wajah datarnya namun tetap terlihat sangat cantik.
"Masuk Na papah sama mama ada didalam." Beritahu Rafan namun omongannya tidak dihiraukan sama sekali.
Kiana membuka pintu rumah mewah itu perlahan lalu masuk dengan wajahnya yang tetap terlihat tenang namun tidak dengan hatinya. Seingat dia terakhir kali ia berada ditempat ini adalah luka yang ia dapat, luka yang sampai sekarang masih membekas.
Kiana melangkahkan kakinya keruang tamu, dia langsung menemukan papanya yang sedang duduk bersama istrinya itu.
"Assalamualaikum, papa.." Mendengar suara Kiana sepasang suami istri itu langsung bangkit dari duduknya.
"Waalaikumsalam, Ana kamu sudah sampai? papa menunggumu sejak tadi"—Ganendra papanya Kiana langsung merangkul tubuh putrinya itu. Kiana hanya mengangguk untuk menjawabnya.
"Kamu pasti lelah,ayo papa antar ke kamar." Mereka pun segera menuju kamar kiana yang berada dilantai dua meninggalkan seorang yang kini sedang menatapnya kesal.
Kiana membuka kamarnya yang cukup berukuran besar. Menatap sekeliling kamarnya yang tidak pernah berubah.Kamarnya yang bercat gelap dengan tema luar angkasa tidak seperti anak perempuan pada umumnya.
"Papa senang kamu kembali, semoga kamu betah disini dan tidak pergi lagi meninggalkan papa ke Hawaii." Ganendra mengelus puncak kepala Kiana dengan sayang.
"Ana janji nggak akan ninggalin papah." Kiana tersenyum pada papahnya walaupun jenis senyuman yang tidak sampai ke mata.
"Lebih baik kamu sekarang bersih bersih kita akan segera makan malam bersama." Setelah mengucapkannya Ganendra pergi meninggalkan kamar kiana.
Sebenarnya kiana sangat malas makan malam bersama dia lebih memilih untuk tidur dan beristirahat.
Hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit kiana untuk membersihkan badannya.Kiana segera menuruni anak tangga ia melihat dimeja makan sudah ada tiga orang yang sedang bercanda ria. Ia segera menghampiri dan duduk didekat ayahnya dan berhadapan dengan Fani-istri Ganendra dan tidak lupa ada Rafan disamping wanita itu.
"Rafan kamu kenapa akhir akhir ini mama lihat makannya sedikit? kamu ga sakit kan sayang?" Tanya Fani pada putranya itu.
"Nggak mah Rafan sehat wal afiat gini kok dibilang sakit sih." Jawab Rafan diselingi kekehan dari Fani.
"Iya mama tau anak mama yang satu ini kan kuat dan ganteng seperti namanya Rafandra artinya tampan dan jantan."Ucap Fani tapi Rafan tidak menghiraukannya ia hanya menatap kakaknya yang terlihat hanya cuek bebek.
"Arti nama Rafan itu seperti yang memberi namanya hahaha." Kini Ganendra angkat suara.
"Iya dong pah jelas papahnya ganteng anaknya pasti ganteng." Seru Fani dengan antusias.
Mendengar ocehan mereka lama lama bisa membuat Kiana muak. Lebih baik dia langsung bicara kepada papahnya tentang tujuannya.
"Pah...Ana udah daftar sekolah disini." Ucap Kiana dengan hati hati. Dan kini semua mata hanya menatapnya.
Ganendra menganggukan kepalanya sambil menatap Kiana. "Bagus kalau gitu. Kapan kamu akan mulai sekolah?"
"Mungkin lusa pah, Ana akan dapat info dari sekolah besok." lebih tepatnya tante farah-batin Kiana.
KAMU SEDANG MEMBACA
CACTUS [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Kianara Ganendra, Gadis dingin dengan sejuta rahasia yang di milikinya. Ia memiliki trauma pada masa lalunya yang membuatnya meninggalkan tempat tinggalnya di Indonesia dan menetap di Hawaii. Namun satu hal yang harus m...