🌵22. Khawatir

1.4K 170 3
                                    

Jangan lupa vote&komen

Happy reading...

Rafan duduk di ruang tamu rumahnya sambil memainkan game di ponselnya. Dia menatap jam dinding sekilas, sudah pukul tujuh malam.

"Ana belum pulang Bik?" Tanya Rafan pada Bik Dina yang kebetulan lewat.

"Dari siang bibik belum ada liat non Ana den." Jawab Bik Dina. Rafan hanya mengangguk.

Apa mungkin Kiana berada di Coffe Shop miliknya. Tapi biasanya Kiana akan pulang terlebih dahulu untuk mengganti baju sebelum kesana. Rafan juga sudah menghubunginya tetapi ponsel Kiana Tidak aktif. Tidak ingin merasa bingung Rafan langsung menghubungi coffee Shop Kiana.

"Selamat malam, dengan The moon Coffe Shop."

"Regan ini gue Rafan."

"Ada apa Fan?"

"Ana ada disana?"

"Nggak ada Fan. Malahan kak Kiana hari ini belum kesini Fan."

Rafan langsung mencari kontak lain yang mungkin bisa di hubungi. Arkan.

"Kenapa?" Tanya Arkan setelah telepon terhubung.

"Lo lagi sama Ana?" Cerca Rafan langsung.

"Nggak ."

"Tolong jujur Kan, klo Ana memang sama lo."

"Justru udah dua hari gue nggak ketemu dia—"

Rafan langsung mematikan sambungannya. Lalu dia beralih membuka grup yang terdapat beberapa notif.

aku suci kalian penuh dosa

Nathan
.

Benua
Paan sih titik doang

Nathan
Assalamualaikum

Riko
Tumben ngucap

Nathan
SERBA SALAH GUA BANGSAT!

Benua
kalo serba bener itu cewek

Riko
Nah

Samudra
Waalaikumsallam

Nathan
 Sam doang emang yang ngertiin gue😘

Nathan
Gengs rumah gue yuk
sepi nih

Benua
Mau ngapain tuh

Nathan
Ngapain kek udah gede
cepetan sini ngab
kita mabar

Riko
skip

Nathan
emg lo diajak¿

Riko
Ooo

Nathan
Di rumah gue ada kuaci ni @Benua
@Samudra ayo ngab

Samudra
ga

Riko
HOHO

Benua

|Di rumah gue ada kuaci ni @Benua|
Serius lo?😲

kuy dah

Riko
Boong
Akal-akalan dia doang itu biar lu kesana

CACTUS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang