🌵4. Murid Baru

3K 329 64
                                    

Jangan lupa vote&komen

.

.

Happy reading...

Pagi hari yang cerah disertai dengan kicauan burung yang merdu. Pagi ini Kiana sudah rapih dengan seragam sekolahnya. Hari ini adalah hari pertamanya sekolah di SMA Alaska.

Kini gadis itu sedang duduk didepan meja riasnya. Kiana membiarkan rambut lurusnya yang sedikit bergelombang tergerai dengan indah. Wajahnya yang natural sangat cantik tanpa polesan make up sedikit pun. Lalu memakai jaket hitamnya.

Lalu kiana segera menyampirkan tasnya ke punggungnya tidak lupa ia membawa paper bag yang berisi barang pesanan tante Farah, sebut saja sebagai tanda balas budinya.

Kiana menuruni tangga, melihat Rafan yang sedang sarapan pagi.

"Non Kiana ayo sarapan dulu, ini kan hari pertama non masuk sekolah." Ajak bik Dina ramah pada Kiana. Kiana melirik Rafan yang sedang duduk dimeja makan.

"Aku buru buru bik takut terlambat." ucap Kiana lalu mencium tangan bik Dina.

"Assalamualaikum." Dengan acuh tak acuh Kiana langsung melangkah keluar untuk memanasi motornya.

Lalu Rafan menyusul dengan setengah berlari dari ruang makan."Aku juga mau berangkat bik, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam." Jawab bik Dina sambil geleng-geleng kepala melihat kelakuan Rafan.

"Kakak.. bareng dong aku kan juga mau sekolah." Ucap Rafan seperti anak kecil namun tak dihiraukan oleh Kiana.

Kiana menatap Rafan tajam tiba tiba saja anak itu mencabut kunci motornya.

"Sini gue aja yang bawa motornya." Ucap Rafan langsung menaiki motor Kiana.

•••

Hari ini SMA Alaska gempar karena kedatangan Rafan murid kelas 10 bersama murid baru yang sangat cantik. Lagi pula siapa yang tidak kenal Rafan murid tampan yang cukup terkenal dikalangan kelas 10. Baru memasuki koridor saja Kiana sudah ditatap sinis oleh fans fansnya Rafan.

"Siniin,Kunci motor gue." Todong Kiana pada Rafan.

"Nggak. biar gua aja yang pegang, gua yakin pasti pulang sekolah lo mau kabur kan dari gue."

"Ck.terserah!" Kiana ingin pergi tapi tangannya ditahan oleh Rafan.

"Mau kemana? kelas lo kan kesana." Tanya Rafan.

"Tante Farah,"

"Yaudah ayo gue antar."

"Nggak uusah, Kiana langsung menepis tangan Rafan dan pergi meninggalkannya. Jujur dia sebenarnya sangat malas saat Rafan selalu mengikuti, apalagi fans Rafan menatapnya sangat sinis. Dia benci jadi pusat perhatian.

"Waw kamu bener beliin ini buat tante?" Antusias tante Farah saat menerima sebuah bingkisan dari Kiana yang berupa tas limited edition.

"Ya, sekarang Tante bisa anterin aku ke kelas?" Ucap Kiana dengan wajah datarnya.

"Siap bos. Kalo kaya gini sih tante mau bantuin kamu terus." jawab Tante Farah cengengesan.

Kiana berdecak. "Dasar Matre." Beginilah Kiana selalu ngomong apa adanya.

"Ana cuma minta tante bantu rahasiain identitas Ana. Tentang Rafan Dan juga Tante sebagai keluarga Ana." Ucap Ana serius.

"Jadi kamu udah nerima Rafan sebagai Keluarga kamu?" Ledek Tante Farah.

CACTUS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang