"Ara! Gue minta maaf ra."Cemara tetap terdiam ditempatnya. Bahkan sudah terhitung dari kemarin, sahabatnya itu terus meminta maaf kepada dirinya. Bukannya tak ingin memaafkan tetapi Cemara juga butuh waktu untuk menerima semua ini. Ara sangat kecewa ketika semua orang berusaha menutupi kebenarannya.
"Plis, maafin gue."
Cemara kembali meneteskan air matanya. "Gue udah maafin lo."
"Lo serius? Makasih banget udah maafin gue, jangan jauhin gue." pintanya kepada Cemara.
"Gue pengen sendiri ge."
"Tapi lo butuh teman ra, kalau lo sendirian disini lo bakal semakin terlarut dalam kesedihan." Gemini memeluk sahabatnya itu. Sungguh ia tidak bermaksud untuk menyembunyikan kebenaran ini, hanya saja ia seperti tak berhak untuk mengatakannya.
"Nggak bakal ada orang yang baik-baik aja kalau berada di posisi gue. Jadi, berhenti buat minta gue bersikap seolah gue baik-baik aja."
"Ra, gue tau lo kecewa, lo marah sama semua orang. Tapi jangan kaya gini, Orang tua lo pasti sedih banget kalau lo terus-terusan marah sama mereka, Orang tua lo ngelakuin semua ini demi lo! Jadi plis, belajar buat nerima kenyataan ini."
"Kenapa lo malah mojokkin gue?"
"Gue nggak mojokkin lo ra, gue cuma bilang apa yang seharusnya gue ucapin!"
"Gue butuh waktu, ini nggak mudah buat gue. Tolong lo juga ngertiin gue, tinggalin gue sendiri."
Gemini menghela nafasnya, dengan berat hati ia harus meninggalkan sahabatnya sendiri. "Okay, kalau itu bisa bikin lo tenang. Hubungin gue kalau lo butuh apa-apa."
Cemara menganggukan kepala sebagai balasannya.
Cemara membuyarkan lamunannya ketika suara tawa para Most wanted SIHS itu terdengar sampai ketelinganya. Ara melihat anggota inti SL itu berjalan melewati koridor sekolahnya. Tetapi ada yang berbeda, Ara tidak melihat Oxy bersama mereka. Kemana perginya laki-laki itu?
"Ngapain lo disini?" Tanya siswa laki-laki itu sembari ikut duduk di bangku sebelah Cemara.
Ara melirik laki-laki di sampingnya ini, "Terserah gue."
"Galau lo? Jadi benar gosip tentang lo sama Oxy putus?"
"Denger darimana lo?"
"Ditanya malah balik nanya, aneh lo!"
Cemara tak menjawab, lagi-lagi ia terngingat bahwa ternyata ia tak pernah memiliki hubungan lebih dengan Oxy. Semuanya hanya sandiwara. Dan betapa bodohnya dirinya yang memutuskan hubungannya dengan laki-laki itu, padahal sebelumnya mereka tak memiliki hubungan apapun. Cemara mengusap wajahnya gusar. Ah, sungguh ini sangat rumit.
"Udah, mending ke kantin aja yuk! Jarang-jarang kan lo ke kantin bareng cogan kelas kakap?" Tawar Alfa sembari menyombongkan dirinya.
"Dih, masih ganteng Oxy!" Balas Cemara tanpa sadar.
"Oxy mulu yang ada di otak lo, hafalin tuh rumus fisika! Udah belom? Jangan sampai kalau ditanya Bu.Indah lo nggak tau apa-apa lagi."
"Apaan sih, terserah gue lah! Awas lo, minggir sana!"
Alfa menjadi kesal sendiri dengan Cemara, "Udah gue bilang lo itu masih bocil, jangan mikir cinta-cintaan! Buat kali ini aja deh kita baikan, jangan gelut mulu bosen gue!"
Cemara terkesiap ketika Alfa merangkul pundaknya secara tiba-tiba, mau tak mau Cemara harus mengikuti kemana arah langkah kaki siswa laki-laki itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/241263378-288-k126241.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
OxyLeon
Roman pour AdolescentsTerbangun dari masa koma dan kembali melihat megahnya dunia, bahagia itu lah yang dirasakan oleh Cemara. Gadis cantik pengidap kanker darah itu harus menelan kenyataan pahit, ketika harapannya terbangun dari masa koma ia bisa melihat seseorang yang...