14. KDRT

534 156 10
                                    

"Oxy mau kemana?" Tanya Ara yang sedari tadi menonton televisi.

Bukannya menjawab, laki-laki itu memilih mengacuhkan Cemara dan tetap berjalan keluar rumah.

"Ini udah malam lho!" Ucap Ara sedikit berteriak.

"Ck, dasar cowok tau udah malam juga pakai keluar segala!" Cibirnya kesal.

Ah, sepertinya ia harus membuntuti Oxy, tapi kan Ara tidak tau Oxy pergi kemana?

Queens SIHS

Oi, penghuni pluto keluarlah kalian dari kandang!

Viocb : tumbenan nongol di grub lo.

Biasanya anak SL nongkinya dmn?

Viocb: Basecamp paling, kalo ga ke bar.

What? Ke bar?

Temenin gue.

Ya?

Pokoknya harus mau!

Jsyshila: mau ngedugem lo ra? Jangan!

Mau ngintilin masdep.

Gemoy: bucin tingkat dewa brahma lo ra:(

Gamau? Yodah bye!

Cemara bergegas mengganti pakaiannya, dirinya berniat untuk menyusul Oxy, ke bar? Omg, baru kali ini ia akan pergi ketempat terlarang itu.

Menurutnya setelah ia kembali ke Indonesia, kekasihnya itu telah banyak berubah. Ara menyesal, karena pernah meninggalkan Axel dulu.

Sungguh ini seperti bukan diri Axel yang pernah ia kenal. Tapi Cemara menepis pikiran buruknya tentang lelaki itu. Baginya kunci dari sebuah hubungan yang baik adalah kepercayaan.

Tetapi apa jadinya jika gadis itu tau tentang kebenarannya suatu saat nanti?

*****

Sementara remaja tampan itu, memasuki area bar dengan jalan yang sedikit tergesa-gesa. Matanya meneliti mencari sosok yang ingin ia temui.

Pandangannya menajam, kala matanya sudah menemukan seseorang yang ia cari. Gadis dengan pakaian yang bisa dibilang terbuka sedang meneguk minuman haram dengan seorang laki-laki disampingnya.

"Pulang!" Oxy menarik lengan gadis itu secara paksa.

"Apasih?" Tanya gadis yang tubuhnya limbung dipelukan Oxy.

"Ini bukan dunia lo ra, jangan kayak gini!" Tegas Oxy berusaha menyadarkan gadis yang mabuk itu. Oxy menepuk-nepuk pipi Flawra dengan pelan.

"Gue nggak mau pulang, lepasin!" Flawra menghempas tubuh Oxy, tapi malah dirinya sendiri yang hampir terjatuh.

"Harus berapa kali gue bilang, kalau ada masalah bilang ra! Jangan nyari pelampiasan kayak gini."

"Lo pikir dengan gue dirumah aja bisa bikin gue tenang?  Gue muak xy!" Flawra memukul dada Oxy, menyalurkan segala keluhannya yang tak bisa diungkapkan lewat kata-kata. Flawra butuh sesuatu yang menenangkan, entah itu alkohol atau Oxy.

Ya, Oxy selalu begini. Waktunya dihabiskan untuk menemani Flawra, agar gadis itu tidak berbuat tindakan nekat lainnya. Gadis itu memikul beban berat dikeluarganya. Gadis yang dikenal dingin disekolah, siapa sangka ternyata Flawra juga memiliki jiwa yang sangat rapuh.

OxyLeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang