Terlepas dari sikap manis Oxy dikantin tadi, kini Ara tersenyum-senyum sendiri membayangkannya. Ara yakin laki-laki yang dianggap sebagai kekasihnya itu punya cara tersendiri untuk mencintainya.
"Yang lagi kasmaran nih ya." Goda Gemini.
"Apaan sih." Ara malu jika digoda seperti ini.
"Gila lo ra kalo senyum-senyum sendiri." Celetuk Viola.
"Jahat banget sih Vio!" Ara mengerucutkan bibirnya.
"Lucu banget sih!" Vio mencubit pipi Ara dengan gemas, hingga membuat Ara meringis kesakitan.
"Uluh sakit ya, haha." Vio memang gemas pada pipi milik Cemara.
"Balik yuk, yang lain udah pada keluar nih." Ajak Shila, ya sedari tadi mereka masih setia berada dikelas, mereka memang sering pulang paling akhir.
"Gue masih ada latihan hari ini, kalian duluan aja." Ucap Viola.
"Latihan apa?" Tanya Cemara.
"Biasa dia mau gulat sama si Flawra."
"Lo gatau ra? Si Vio ini juga atlet karate kaya doi lo, walaupun nih ya awalnya dia ikutan karate cuma gara-gara pengen deket sama si Galang." Ujar Gemini.
"Oh ya? Orangtua kamu pasti bangga deh Vi." Ucap Cemara.
"Dih, nih mulut gentong banget!" Viola memukul lengan Gemini.
"Eh si Oxy juga ikutan lho ra, malah dia udah sabuk hitam, keren banget kan?"
Oxy memang pantas mendapatkannya, ia sudah mengikuti karate sejak ia masih berada di sekolah dasar.
"Daebak! Hari ini dia latihan nggak ya? Gue mau nyamperin dia dulu deh." Setelah mengatakan itu Ara berlari menyusuri koridor sekolahnya, ia mencari kelas Oxy, namun setelah sampai kelas XI IPS 3, ia tak menemukan sosok pria tampan itu.
Ia masih menyusuri koridor sekolah barunya itu, sampai akhirnya ia tiba di depan ruang lapangan basket indoor. Cemara memutuskan untuk masuk kedalam, siapa tahu Oxy disini. Tepat sasaran. Oxy memang berada disini.
Ada apa dengan mata Ara, Kenapa matanya harus melihat kekasihnya bersikap manis kepada wanita lain? Apakah memang benar Oxy selalu bersikap seperti ini pada semua wanita?
Ya, saat ini Oxy sedang menguncir rambut panjang Flawra dengan telaten, bukan keinginan Oxy memang. Karena tadi Flawra meminta bantuannya, sementara tangan Flawra sibuk melilitkan Obi (sabuk) di pinggangnya. Oxy terlihat tampan dengan memakai karategi miliknya.
Matanya memanas, menahan tangis yang siap meledak saat ini juga. Tetapi Ara masih berusaha menahannya, ia tak mau Oxy menganggapnya cengeng seperti hari lalu. Kamu harus kuat ra.
Ara berjalan medekat kearah Oxy, Oxypun menyadari jika ada seseorang yang mendekatinya, ia melihat gadisnya dengan mata yang sudah memerah. Pasti gadisnya menangis lagi karenanya.
"Hai." Ara melambaikan tangannya rendah menyapa Oxy dan Flawra, meskipun ia sangat canggung seperti ini.
"Eh, lo anak baru ya? Ada perlu apa?" Tanya Flawra.
"Gue mau bicara sama Oxy boleh nggak?" Tanya Ara gugup.
"Yaelah, gitu aja pakai gugup lo santai aja, yaudah gue pergi dulu ya, mau manggil anak-anak." Setelah itu Flawra meninggalkan Oxy dan Ara ditempat.
"Aku ganggu kalian gak?"
"Ada apa?" Tanya Oxy datar.
"Kamu masih lama?" Tanya Ara dengan hati-hati karena ia takut Oxy marah.
![](https://img.wattpad.com/cover/241263378-288-k126241.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
OxyLeon
Teen FictionTerbangun dari masa koma dan kembali melihat megahnya dunia, bahagia itu lah yang dirasakan oleh Cemara. Gadis cantik pengidap kanker darah itu harus menelan kenyataan pahit, ketika harapannya terbangun dari masa koma ia bisa melihat seseorang yang...